
Layanan di Bethsaida Hospital Serang (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Bethsaida Hospital Serang meraih validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 pada Kamis (12/6) pekan lalu. Ini menjadikan rumah sakit yang berlokasi di Banten tersebut sebagai satu dari lima rumah sakit di Indonesia yang mencapai level ini.
Validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 menguji aspek informasi, termasuk integrasi sistem rekam medis elektronik, efisiensi penggunaan Computerized Physician Order Entry (CPOE), hingga pemanfaatan daya analitik dalam pengambilan keputusan klinis. Uniknya, pencapaian ini diraih hanya dalam waktu enam bulan.
HIMSS EMRAM atau Electronic Medical Record Adoption Model merupakan standar internasional yang mengukur tingkat adopsi teknologi informasi dalam sistem pelayanan rumah sakit.
EMRAM memiliki tujuh tingkatan (dari 0 hingga 7), dan Tingkat 6 menunjukkan bahwa sebuah hospital telah memiliki sistem digital yang terintegrasi, mampu melakukan analisa data klinis, serta mendukung pengambilan keputusan medis secara real-time dan berbasis bukti.
"Validasi HIMSS Tingkat 6 ini adalah bukti nyata bahwa kami tidak hanya berkomitmen pada mutu layanan, tetapi juga pada pemanfaatan teknologi untuk mempercepat pemulihan pasien dan meningkatkan efisiensi operasional," kata CEO Bethsaida Healthcare, Hananiel P. Wijaya pada Kamis (19/6).
Direktur Bethsaida Hospital Serang, Tirtamulya Juandy, menjelaskan bahwa pencapaian ini membawa dampak langsung terhadap peningkatan mutu layanan di lapangan.
"Dengan sistem digital yang terintegrasi, kami mampu meminimalkan risiko kesalahan pemberian obat, mempercepat respon medis, dan memberikan perawatan yang lebih aman serta personal," ujar Tirtamulya.
"Teknologi rekam medis elektronik juga mempermudah tenaga medis dalam mengakses riwayat pasien, menyederhanakan alur pemeriksaan, menghindari pengisian data berulang, dan memaksimalkan penggunaan data untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat demi keselamatan dan kualitas perawatan pasien," dia menambahkan.
Hal senada juga disampaikan oleh Hasan Widjaja, Direktur IT Bethsaida Healthcare, yang memimpin langsung proses digitalisasi hospital. Menurutnya, pencapaian Tingkat 6 merupakan hasil kolaborasi erat antara tim klinis dan tim teknologi informasi.
"Kami membangun infrastruktur berbasis cloud-hybrid, menerapkan protokol HL7 dan FHIR untuk interoperabilitas data, serta memberikan pelatihan intensif kepada seluruh staf. Ini adalah kerja tim, dan kami bangga bisa sejajar dengan hospital digital kelas dunia," ujar Hasan.
Salah satu elemen kunci digitalisasi di Bethsaida Hospital Serang adalah penerapan closed loop administration, yakni sistem pemberian obat, darah, dan ASIP yang diawasi secara digital.
Melalui pemindaian kode QR, proses ini memastikan akurasi dalam enam aspek pemberian obat, termasuk tepat pasien dan dosis. Sistem ini juga dilengkapi dengan clinical decision support yang memberi peringatan otomatis jika ada risiko alergi, interaksi obat, atau kondisi khusus seperti kehamilan.
KEYWORD :Validasi Internasional HIMSS EMRAM Bethsaida Hospital Serang