
Ilustrasi - Secangkir kopi hitam (Foto: Pexels/Samer Daboul)
Jakarta, Jurnas.com - Kopi bukan hanya teman pagi atau pelepas kantuk. Penelitian terbaru menunjukkan, kopi yang diminum dengan cara tertentu bisa membantu memperpanjang usia.
Peneliti dari Tufts University menemukan bahwa konsumsi kopi berkaitan dengan penurunan risiko kematian. Namun, manfaat itu sangat bergantung pada cara Anda menikmatinya.
Jika kopi diminum tanpa tambahan berlebihan seperti gula dan lemak jenuh, efek kesehatannya cukup signifikan. Sebaliknya, terlalu banyak gula dan krimer justru bisa menghilangkan manfaat tersebut.
Studi ini menunjukkan bahwa satu hingga dua cangkir kopi berkafein per hari dapat menurunkan risiko kematian dari berbagai penyebab, terutama penyakit jantung. Tapi jika dikonsumsi lebih dari tiga cangkir, manfaatnya tidak bertambah.
Penurunan risiko kematian paling besar tercatat pada peminum kopi hitam atau yang hanya menambahkan sedikit gula dan susu rendah lemak. Mereka memiliki risiko kematian 14% lebih rendah dibanding yang tidak minum kopi sama sekali.
Temuan ini berasal dari analisis data hampir 20 tahun yang melibatkan lebih dari 46.000 orang dewasa di Amerika Serikat. Seluruh partisipan melaporkan kebiasaan makan dan minum mereka, termasuk jenis kopi yang dikonsumsi.
Para peneliti lalu menghubungkan data konsumsi tersebut dengan angka kematian dari National Death Index. Hasilnya, jenis kopi dan bahan tambahan yang digunakan berperan besar dalam menentukan efek kesehatannya.
Kenali Efek Samping Minum Kopi Pahit Setiap Hari
Kopi yang dianggap "sehat" adalah yang mengandung kurang dari 2,5 gram gula dan tidak lebih dari 1 gram lemak jenuh per cangkir. Jumlah itu setara dengan setengah sendok teh gula dan satu sendok makan krim ringan.
Menurut Prof. Fang Fang Zhang, kopi mengandung senyawa bioaktif seperti antioksidan dan zat antiinflamasi yang bermanfaat bagi tubuh. Tapi bila ditambah pemanis buatan, sirup rasa, atau krimer berlebihan, kopi berubah menjadi minuman tinggi kalori.
Hal ini sejalan dengan rekomendasi Dietary Guidelines for Americans yang menyarankan untuk membatasi konsumsi gula tambahan dan lemak jenuh. Dengan kata lain, kopi tidak berbahaya, tapi cara kita mengonsumsinya yang perlu dikoreksi.
Penulis utama studi, Bingjie Zhou, menambahkan bahwa sangat sedikit studi sebelumnya yang benar-benar menghitung seberapa banyak gula dan lemak yang ditambahkan dalam kopi. Itulah mengapa riset ini dianggap penting sebagai rujukan gaya hidup sehat.
Meski begitu, studi ini tetap memiliki keterbatasan karena bersifat observasional dan mengandalkan data laporan harian. Jadi, temuan ini belum bisa membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung.
Selain itu, kopi tanpa kafein tidak menunjukkan hasil yang signifikan dalam studi ini. Namun bisa jadi hal ini karena jumlah peminumnya terlalu sedikit untuk dianalisis lebih lanjut.
Namun yang jelas, jika Anda terbiasa menikmati kopi tanpa tambahan berlebihan, Anda sedang memberi tubuh perlindungan ekstra. Kebiasaan ini bisa membantu menurunkan risiko penyakit dan memperpanjang usia.
Jadi, bukan kopi yang perlu dikurangi, tapi apa yang Anda masukkan ke dalamnya. Dengan menjaga kesederhanaan, secangkir kopi bisa menjadi bagian dari hidup yang lebih panjang dan sehat. (*) Sumber: earth.com
KEYWORD :Kopi Hitam Manfaat Kopi Umur Panjang Penelitian Kopi