
Ilustrasi bermain bola (Foto: Unsplash/Girish Dalvi)
Jakarta, Jurnas.com - Rasa lapar tak jarang dialami pemain sepak bola sebelum merumput di lapangan. Sayangnya, memakan nasi sebelum pertandingan bukan opsi terbaik untuk mengisi perut.
Sejumlah penelitian ilmiah dan panduan nutrisi olahraga menunjukkan bahwa waktu dan jenis karbohidrat sebelum olahraga sangat memengaruhi performa tubuh. Sehingga ada baiknya kamu berpikir dua kali untuk mengonsumsi nasi sebelum bermain.
Berikut ini sederet alasan sebaiknya kamu tidak mengonsumsi nasi sebelum bermain bola:
1. Waktu cerna nasi putih bisa lebih lama
Nasi, sebagai karbohidrat utama, butuh waktu beberapa jam untuk sepenuhnya dicerna dan disimpan dalam otot sebagai glukogen. Bila kamu mengonsumsinya terlalu dekat dengan waktu bermain, misalnya kurang dari 2 jam sebelumnya, proses pencernaan ini masih berlangsung saat kamu butuh respon cepat dari tubuh
2. Risiko kram dan lemas
Saat tubuh sedang sibuk mencerna, sebagian aliran darah diarahkan ke saluran pencernaan. Akibatnya otot dan otak mungkin kekurangan dorongan darah dan energi. Ini bisa memicu rasa kembung, mual, bahkan kram.
3. Performa bisa melambat
Studi menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat berat sebelum latihan mungkin menurunkan kecepatan dan ketepatan gerakan dibandingkan ketika karbohidrat disajikan beberapa jam sebelumnya atau dalam bentuk ringan.
4. Strategi karbohidrat lebih efektif
Carbo-loading tetap dianjurkan, tapi jadwalnya harus tepat. Misalnya konsumsi nasi yang cukup sekitar 3–4 jam sebelum pertandingan agar glukogen otot optimal.
Selain itu, jika waktu bermain sudah dekat, misalnya dalam 30–60 menit, lebih baik memilih karbohidrat cepat cerna seperti pisang, roti gandum ringan, oat, atau energy bar.
Jika kamu ingin tetap makan nasi, maka sebaiknya dilakukan 3–4 jam sebelum bermain, bukan satu jam sebelumnya. Tetap imbangi nasi dengan protein tanpa lemak seperti dada ayam, ikan, dan telur.
KEYWORD :Makan sebelum Main Bola Konsumsi Karbohidrat Penyebab Kram