Sabtu, 07/06/2025 09:10 WIB

Ilmuwan Temukan Batas Minimum Aktivitas Fisik untuk Cegah Hipertensi

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa memenuhi target aktivitas fisik mingguan tertentu dapat menjadi kunci pencegahan hipertensi secara efektif.

Ilustrasi sedang olah raga atau aktivitas fisik ( Foto: Bola.net )

Jakara, Jurnas.com - Ilmuwan terus mencari cara efektif untuk menjaga kesehatan peredaran darah seiring bertambahnya usia. Kini, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa memenuhi target aktivitas fisik mingguan tertentu dapat menjadi kunci pencegahan hipertensi secara efektif.

Risiko Hipertensi Meningkat di Usia Paruh Baya

Epidemiolog UCSF, Dr. Kirsten Bibbins-Domingo, dan timnya meneliti data dari ribuan orang dewasa dan menemukan pola menarik: banyak orang aktif saat muda, tapi mulai kehilangan kebiasaan olahraga di usia paruh baya. Penurunan ini berkorelasi dengan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi—kondisi medis yang bisa memicu penyakit jantung dan komplikasi serius lainnya.

Hipertensi: Si Pembunuh Diam-diam

Hipertensi sering disebut “silent killer” karena banyak penderita tidak menyadari kondisi ini sampai muncul masalah serius. Tekanan darah yang terus-menerus tinggi bisa merusak organ vital seperti jantung, ginjal, dan otak.

Namun kabar baiknya, olahraga sedang hingga berat secara teratur terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan menjaga sistem peredaran darah tetap sehat.

Aktivitas Fisik Berbanding Lurus dengan Tekanan Darah

Penelitian ini melibatkan lebih dari 5.100 orang dewasa dari empat kota di AS, yang dilacak selama tiga dekade. Tim peneliti mencatat perubahan gaya hidup dan aktivitas fisik peserta, serta mengukur tekanan darah mereka secara berkala.

Hasilnya jelas: semakin tinggi durasi aktivitas fisik, semakin baik kondisi tekanan darah mereka. Khususnya, mereka yang berolahraga lima jam per minggu mengalami penurunan signifikan dalam risiko hipertensi di usia lanjut.

Target Aktivitas untuk Pencegahan Hipertensi

“Mencapai setidaknya dua kali lipat pedoman minimum orang dewasa saat ini mungkin lebih bermanfaat untuk pencegahan hipertensi daripada sekadar memenuhi pedoman minimum,” kata Dr. Jason Nagata, spesialis kedokteran remaja dan dewasa muda di UCSF.

Ia menegaskan bahwa berbagai jenis olahraga bisa membantu—selama dilakukan secara konsisten. Olahraga membantu mengatur pembuluh darah dan hormon stres, sehingga tekanan darah lebih stabil.

Olahraga ringan membantu tubuh mengatur pembuluh darah dan hormon yang terkait dengan stres.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa tetap aktif secara konsisten, daripada berusaha keras dalam waktu singkat, dapat menjaga sistem kardiovaskular pada jalur yang stabil. 

Olahraga Bantu Cegah Hipertensi

Lima jam olahraga mingguan yang dianjurkan bukan angka acak. Temuan ini sejalan dengan hasil dari 435 uji klinis besar, yang menunjukkan bahwa aktivitas aerobik sedang secara rutin—seperti berjalan cepat atau bersepeda—dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebanyak 3,5 mmHg pada orang sehat, dan 5,5 mmHg pada mereka yang sudah memiliki faktor risiko.

Penurunan kecil ini sangat berarti: bahkan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 2 mmHg saja bisa mengurangi risiko stroke hingga 10%.

Tantangan Sosial dan Rasial

Studi ini juga mengungkap kesenjangan dalam aktivitas fisik berdasarkan ras dan latar belakang sosial. Pada usia 40-an, aktivitas fisik menurun pada pria dan wanita kulit putih, tetapi penurunannya lebih tajam dan terus berlanjut pada kelompok kulit hitam.

Di usia 45, perempuan kulit hitam memiliki kasus hipertensi lebih banyak dibanding pria kulit putih. Dan saat menginjak usia 60, 80–90% peserta kulit hitam hidup dengan tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan sekitar 70% pria kulit putih dan separuh wanita kulit putih.

Faktor seperti pekerjaan, akses terhadap ruang terbuka, keamanan lingkungan, dan waktu luang menjadi hambatan besar, terutama di komunitas kurang terlayani.

Konsistensi adalah Kunci

“Remaja dan dewasa muda mungkin aktif secara fisik, tapi kebiasaan ini sering hilang seiring waktu,” ujar Bibbins-Domingo. Setelah masa sekolah, aktivitas harian berkurang karena pekerjaan, keluarga, dan tanggung jawab lainnya.

Dr. Nagata menambahkan bahwa pendidikan soal pentingnya gaya hidup aktif perlu terus dilakukan—tidak hanya saat remaja, tapi juga saat memasuki fase hidup dewasa.

Apa Artinya untuk Kita?

Panduan kesehatan menyarankan 150 menit olahraga sedang per minggu, namun studi ini menunjukkan bahwa mencapai 300 menit per minggu dapat memberikan perlindungan yang jauh lebih kuat terhadap tekanan darah tinggi.

Menjaga kebiasaan bergerak aktif—dari olahraga terstruktur hingga aktivitas ringan seperti jalan cepat—dapat menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular secara signifikan.

Konsistensi dalam berolahraga, bahkan dalam bentuk sederhana, adalah salah satu cara paling efektif untuk menjaga jantung tetap sehat seiring bertambahnya usia.

Penelitian ini diterbitkan di jurnal American Journal of Preventive Medicine. (*) Sumber: Earth

KEYWORD :

Aktivias fisik Olahraga mencegah hipertensi Pencegahan hipertensi alami Darah tinggi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :