
Illustrasi, kegiatan perdagangan internasional (ekspor-impor). (Foto istimewa)
Jakarta, Jurnas.com - Bulan April 2025, impor barang konsumsi tercatat turun 2,21 persen. Impor barang konsumsi tercatat 1,70 miliar dolar AS pada April 2025.
"Impor barang konsumsi yang turun adalah monitor, mobil listrik dan jeruk mandarin," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Kinerja impor April 2025 masih didominasi bahan baku dan penolong dengan pangsa 72,73 persen, diikuti barang modal 19,00 persen dan barang konsumsi 8,27 persen.
Ini Susunan Direksi dan Komisaris GMF Aero Asia
Impor bahan baku/penolong meningkat sebesar 11,09 persen menjadi 14,97 miliar dolar AS dari sebelumnya 13,5 miliar dolar AS.
Sedangkan barang modal 3,91 miliar dolar AS, naik 5,66 persen dari 3,70 miliar dolar AS pada Maret 2025.
Bahan baku/penolong yang impornya naik signifikan, antara lain, emas batangan nonmoneter, gula tebu lainnya, dan jet turbo.
Sementara impor barang modal yang naik tinggi adalah unit pengolah lainnya; aparatus lainnya yang dapat mengirimkan atau menerima suara, gambar, atau data lainnya; serta personal computer (PC) lainnya.
Jelang Libur Idul Adha, IHSG Berakhir Menghijau
Pada April 2025, impor Indonesia tercatat sebesar 20,59 miliar dolar AS. Nilai ini naik 8,80 persen dibandingkan Maret 2025 secara bulanan dan naik 21,84 persen dibandingkan April 2024 secara tahunan.
Dibandingkan dengan Maret 2025, kenaikan impor April 2025 hanya terjadi pada sektor nonmigas sebesar 14,39 persen, sementara impor migas turun 19,44 persen.
Secara tahunan, impor nonmigas naik 29,86 persen, sementara impor migas turun 15,57 persen.
Beberapa produk impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi pada April 2025 ini, antara lain, gula dan kembang gula yang naik 128,61 persen, logam mulia dan perhiasan/permata 128,06 persen, kain rajutan 76,06 persen, biji dan buah mengandung minyak 54,37 persen, serta filamen buatan 49,45 persen secara bulanan.
Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura dengan total pangsa 52,68 persen dari total impor nonmigas April 2025.
Beberapa negara asal impor nonmigas dengan kenaikan tertinggi adalah Swiss yang naik 344,72 persen, Uni Emirat Arab 110,61 persen, Afrika Selatan 72,55 persen, Kanada 58,33 persen, dan Singapura 53,86 persen secara bulanan.
Secara kumulatif untuk periode Januari-April 2025, total impor mencapai 76,29 miliar dolar AS, naik 6,27 persen.
Peningkatan impor tersebut dipicu impor nonmigas yang naik sebesar 9,18 persen. Namun, di sisi lain, impor migas turun 8,27 persen.(ant)
KEYWORD :Impor Kemendag Budi Santoso