Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hadriani Irfani (Foto: Instagram)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadriani Irfani, meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengkaji ulang rencana penerapan jam masuk sekolah mulai pukul 06.00 WIB.
Menurut dia, rencana Dedi atau akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) memunculkan perdebatan mengenai efektivitasnya, meskipun bertujuan meningkatkan disiplin, efisiensi waktu, dan membentuk karakter peserta didik.
"Kebijakan ini perlu dikaji, agar tidak menimbulkan dampak negatif, terutama bagi siswa tingkat SD dan SMP yang masih dalam tahap tumbuh kembang," kata Lalu dalam keterangannya kepada Jurnas.com pada Selasa (3/6).
Lalu mengatakan, kebijakan semacam ini pernah diterapkan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kala itu pemerintah provinsi NTT menerapkan jam masuk sekolah mulai pukul 5 pagi. Sayangnya, kebijakan tersebut menuai banyak kritik.
Evaluasi yang dilakukan setelahnya menemukan bahwa siswa mengalami gangguan kesehatan karena kurang tidur, risiko keselamatan saat perjalanan subuh hari kian meningkat, dan tidak ada kajian akademik yang kuat sebagai dasar kebijakan.
"Ombudsman RI bahkan menilai kebijakan tersebut tergesa-gesa dan kurang melibatkan partisipasi publik. Jika diterapkan di Jabar tanpa pendekatan berbasis data dan konteks lokal, risiko serupa bisa kembali terjadi," ujar legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Karena itu, sebelum kebijakan ini dijalankan, perlu adanya uji coba terbatas yang melibatkan sejumlah satuan pendidikan yang siap dari sisi infrastruktur, jarak tempuh siswa, dan dukungan orang tua.
"Selain itu, kajian dampak terhadap psikologis, kesehatan, dan prestasi belajar siswa harus dijadikan dasar utama," kata Lalu.
"Kebijakan pendidikan harus selalu mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak, bukan hanya dari sisi kedisiplinan, tapi juga dari sisi keselamatan, kenyamanan, dan efektivitas proses belajar," dia menambahkan.
KEYWORD :Masuk Sekolah Jam 6 Pagi Lalu Hadriani Irfani Gubernur KDM
