
Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Hariyadi Alias Titiek Soeharto
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) menyambut baik program pemerintah pada sektor pangan yang berhasil membuat surplus beras sebesar 4 juta ton.
Menurut di, keberhasilan itu buah dari upaya strategis pemerintah dalam meningkatkan produksi beras nasional.
"Surplus beras ini adalah bukti nyata bahwa kebijakan pertanian kita sudah mulai menunjukkan hasil positif. Ini juga menjadi langkah penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional," kata Titiek melalui keterangan resminya, Selasa (3/6).
Dia menyebutkan, surplus 4 juta ton membuka peluang untuk meningkatkan ekspor beras ke negara-negara lain yang membutuhkan. Dia mengatakan hal ini harus dimanfaatkan Indonesia supaya hasilnya bisa dirasakan langsung oleh petani.
Rahasia Tidur Nyenyak, Cara Mudah Atasi Insomnia
"Dengan surplus ini, kita tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi bisa memanfaatkan peluang ekspor untuk meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian nasional," jelas Titiek.
Politikus Gerindra itu menekankan Komisi IV DPR RI akan memantau dan mendukung program-program pertanian. Dia berharap produksi beras nasional tetap stabil dan meningkat.
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung petani dan pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dan menjaga ketahanan pangan nasional," ucap dia.
Di samping itu, Titiek menyampaikan, dengan adanya surplus beras ini, RI diharapkan bisa semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dia ingin Indonesia mampu menghadapi tantangan global.
"Selamat kepada pemerintah atas capaian surplus beras 4 juta ton! Ini merupakan bukti nyata keberhasilan kebijakan pertanian dan komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi beras nasional. Semoga surplus ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
Titiek mengingatkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) bisa mencari solusi yang tepat di tengah anomali cuaca yang tidak menentu. Dia ingin dampak cuaca ini mampu diminimalkan.
"Dengan mencari solusi yang tepat, Kementerian Pertanian dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi dampak negatif anomali cuaca," kata dia.
Stok cadangan beras pemerintah (CBP) menembus 4 juta ton atau tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai Indonesia bukan lagi swasembada, tapi mencapai kedaulatan.
Amran menyebut lonjakan stok ini menjadi bukti nyata ketahanan pangan nasional yang kuat, sekaligus menegaskan kesiapan Indonesia untuk memainkan peran lebih besar dalam sistem pangan global, meskipun menghadapi tekanan seperti perubahan iklim, krisis geopolitik, dan gangguan rantai pasok internasional.
Menurut dia, banyak negara mengalami tekanan pangan, Indonesia justru mencatatkan peningkatan produksi dan stok secara signifikan.
"Kita tidak lagi hanya bicara swasembada, tapi sudah bicara kedaulatan. Dengan angka serapan seperti ini, Indonesia secara tidak langsung siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia," ujar Mentan Amran.
KEYWORD :
Warta DPR Ketua Komisi IV beras pertanian Titiek Soeharto swasembada pangan