
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada seorang anak di Peshawar, Pakistan, pada 5 Desember 2022. (Foto: AP/Muhammad Sajjad)
PAPUA NUGINI - Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa virus polio yang berasal dari vaksin tipe 2 (cVDPV2) yang beredar telah terdeteksi dalam spesimen tinja dari dua anak yang sehat di Papua Nugini pada tanggal 9 Mei.
Deteksi virus polio liar atau virus polio yang berasal dari vaksin, termasuk dari sampel yang diambil dari anak-anak yang sehat, dianggap sebagai peristiwa kesehatan masyarakat yang serius, WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Ditambahkan bahwa deteksi virus polio tipe 2 yang beredar diklasifikasikan sebagai "wabah polio".
Polio liar hanya endemik di Pakistan dan Afghanistan. Tetapi polio yang berasal dari vaksin terus menyebabkan wabah di lebih banyak negara. Misalnya, tahun ini, beberapa negara termasuk Nigeria dan Ethiopia, antara lain, telah melaporkan puluhan kasus kelumpuhan yang disebabkan oleh polio.
Ini adalah wabah polio pertama di Papua Nugini sejak 2018, ketika wabah dilaporkan di area yang sama dengan deteksi baru, kota Lae di provinsi Morobe.
Vaksinasi melindungi terhadap semua bentuk polio, tetapi tingkat cakupan di Papua Nugini hanya sekitar 44% untuk dosis ketiga yang diperlukan untuk perlindungan, kata WHO. Upaya sekarang sedang dilakukan untuk mendeteksi penularan lebih lanjut dan meningkatkan cakupan vaksinasi di area yang terkena dampak.
Poliomielitis, yang menyebar terutama melalui jalur fekal-oral, adalah virus yang sangat menular yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anak kecil, dengan mereka yang berusia di bawah 2 tahun paling berisiko. Dalam hampir semua kasus, tidak ada gejala, sehingga sulit dideteksi.
WHO PBB Virus Polio Vaksin Anak Sehat