Minggu, 18/05/2025 01:15 WIB

Genjot Wisata Baduy, GB Hadirkan 5 Saung Kamar Mandi

Guna mendukung program Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara di Indonesia, Germany Brilliant (GB) menghadirkan lima saung kamar mandi di Kampung Baduy, Lebak, Banten.

GB menghadirkan saung kamar mandi di Kampung Baduy Luar (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Guna mendukung program Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara di Indonesia, Germany Brilliant (GB) menghadirkan lima saung kamar mandi di Kampung Baduy, Lebak, Banten.

Program yang berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Desain Interior Indonesia (LSPDII) dan Bazar Bangunan ini bertujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Kampung Baduy Luar tidak kesulitan saat hendak buang air kecil, besar dan mandi.

General Manager Germany Brilliant, Yapto Wijaya, mengatakan awalnya GB, LSPDI, dan Bazar Bangunan berwisata ke kampung Baduy dan melihat belum adanya saung kamar mandi umum untuk wisatawan dan masyarakat Baduy itu sendiri.

Karena GB bergerak di bidang sanitary, akhirnya direalisasikan saung kamar mandi ini agar wisatawan dan masyarakat suku Baduy lebih nyaman dalam beraktifitas.

"Kami berdiskusi dengan tokoh-tokoh adat Baduy Luar serta melibatkan para arsitek Baduy untuk membantu pembuatanya agar saung kamar mandi sesuai dengan aturan adat budaya Baduy," kata Yapto dalam keterangan resminya di Jakarta pada Sabtu (17/5).

"Bagi kami pembuatan saung kamar mandi sangat diperlukan karena jika kita berbicara aktivitas wisata keseharian di Baduy sudah pasti membutuhkan saung kamar mandi. Hal ini juga sejalan dengan salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility) GB," dia menambahkan.

Untuk pengerjaannya satu saung kamar mandi dibutuhkan kurang lebih 14 hari dan uniknya airnya dialirkan dari gunung langsung yang disambungkan ke saung kamar mandi.

"Saat ini kita buat 5 saung kamar mandi di daerah Baduy luar, yakni di wilayah Kaduketug 1, Kaduketug 2, Kaduketug 3, Legok Jeruk, dan Cicakal muara yang disesuaikan dengan adat setempat," ujar dia.

Sementara itu, Rohadi selaku Direktur LSPDI Desain Interior, menambahkan, bahwa peresmian melewati proses yang panjang. Sebab, pembuatannya harus menyesuaikan dengan adat baik konsep desain maupun bahan material pendukung lainnya.

"Lebih tiga kali saya bawa desain kamar mandi ke sini tetapi jika mereka bilang tidak pas ya tidak, masyarakat Baduy saya menjunjung tinggi aturan adat sampai hal terkecil sekalipun," kata Rohadi.

Ketua Adat Kampung Baduy Luar, Jaro Oom mengapresiasi pembuatan saung kamar mandi ini. Menurut dia, saung kamar mandi ini sangat berguna bukan hanya untuk masyarakat tetapi juga wisatawan.

"Kami berharap wisawatan juga akan semakin banyak datang kesini," kata dia.

KEYWORD :

Kampung Baduy Luar Saung Kamar Mandi Kementerian Pariwisata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :