Jum'at, 02/05/2025 21:29 WIB

Eks Panglima TNI: Purnawirawan TNI Orang Gila dan Penakut

Sejumlah purnawirawan TNI yang tergabung dalam Forum Purnawirawan TNI yang meminta agar Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dicopot dinilai sebagai bentuk kegilaan dan ketakutan.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo

Jakarta, Jurnas.com - Sejumlah purnawirawan TNI yang tergabung dalam Forum Purnawirawan TNI yang meminta agar Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dicopot dinilai sebagai bentuk kegilaan dan ketakutan.

Demikian disampaikan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, seperti dikutip dalam kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Kamis (1/5). Menurutnya, kegilaan para purnawirawan TNI tersebut adalah cinta yang teramat tinggi terhadap Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI).

“Para purnawirawan-purnawirawan ini adalah orang-orang gila, yang kedua orang-orang penakut dan sangat takut. Ini dulu yang perlu dipahami. Gilanya apa? para purnawirawan ini adalah gila sangat mencintai negara kesatuan republik Indonesia. Kedua, para purnawirawan ini juga jiwa korsanya sangat tinggi, sangat mencintai presiden kita Pak Prabowo,” kata Gatot.

Lalu, lanjut Gatot, purnawirawan TNI itu juga disebut sangat penakut. Mereka sangat takut kepada Tuhan yang Maha Esa. Hal itu lantaran para purnawirawan TNI tersebut berpegang teguh terhadap sumpah kepada Tuhan selama hidupnya.

“Kedua, para purnawirawan ini penakut. Takut kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah. Kenapa, karena semua purnawirawan ini pernah bersumpah secara pribadi, yang bersama Kristen ‘demi Tuhan saya berjanji’, yang beraga Islam ‘demi Allah saya berjanji’, pribadinya. Akan selalu setia kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sampai dia mati sumpah ini masih berlaku kepada dirinya sendiri,” terang Gatot.

Atas dasar itu, kata Gatot, Forum Purnawirawan TNI tersebut mengeluarkan petisi atau tuntutan agar Wapres Gibran dipecat. Mengingat, kondisi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja akibat persaingan ekonomi secara global.

“Kemudian takut juga perjuangan yang selama ini dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan ini yang berliku-liku itu akan terjadi kekacauan dan sebagainya, kenapa demikian? Tentu sama-sama kita sudah pahami. Paham bahwa dengan terjadinya perang Ukraina bahkan terakhir Presiden Putin memerintahkan untuk melakukan serangan dan menyiapkan nuklir, lalu perang dagang antara China dengan Amerika. Sehingga kita hidup dalam hutan rimba persaingan perdagangan yang sangat keras, yang kalah akan hancur,” kata Gatot.

“Sepintas kita melihat memang aman-aman saja kita ini, tapi kalau kita lihat kenyataannya, negara kita ini baru bisa memberikan, menjual sumber daya alamnya saja dan menjadi pasar. Kemudian yang menakutkan finansial menurun, nilai tukar rupiah pelan-pelan merosot,” lanjut Gatot.

Menurutnya, tuntutan Forum Purnawirawan TNI itu sebagai bentuk kecintaan terhadap NKRI dan ketakutan atas sumpahnya kepada Tuhan. Di mana, para purnawirawan khawatir atas situasi dan kondisi Indonesia ke depan.

“Ini kan indikasi, maka kita melihat ini adalah satu kesatuan. Saya tidak membela siapapun juga. Tapi ini adalah kekhawatiran. Apa yang disampaikan para purnawirawan itu adalah pernyataan sikap. Tidak ada paksaan apapun juga, dan pernyataan sikap ini sudah dihitung benar-benar, bentuk kecintaan kepada negara,” tutur Gatot.

Diketahui, Forum Purnawirawan TNI mengusulkan MPR untuk mencopot Gibran dari posisi Wapres RI akibat putra Presiden ketujuh RI itu melanggar hukum. Forum Purnawirawan TNI yang terdiri dari ratusan jenderal serta puluhan laksamana, marsekal, dan kolonel membuat sebuah pernyataan yang berisi delapan poin.

Satu di antara pernyataan itu ialah forum mengusulkan kepada MPR untuk mengganti Gibran sebagai Wapres RI. Surat itu ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.

"Mengusulkan pergantian Wapres kepada MPR karena keputusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q UU Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan UU Kekuasaan Kehakiman," demikian satu butir pernyataan Forum Purnawirawan TNI seperti dikutip Senin.

Surat tersebut tertanda tangan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan. Dengan diketahui Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

Berikut daftar lengkap delapan tuntutan Forum Purnawirawan Prajurit TNI:

1.⁠ ⁠Kembali ke UUD 1945 asli sebagai tata hukum politik dan tata tertib pemerintahan.

2.⁠ ⁠Mendukung program kerja Kabinet Merah Putih yang dikenal sebagai (ASTA CITA), kecuali untuk kelanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

3.⁠ ⁠Menghentikan proyek strategis nasional (PSN) PIK 2, PSN Rempang dan kasus yang serupa dikarenakan sangat merugikan dan menindas masyarakat serta berdampak pada kerusakan lingkungan.

4.⁠ ⁠Menghentikan tenaga kerja asing China yang masuk ke wilayah NKRI dan mengembalikan tenaga kerja China ke negara asalnya

5.⁠ ⁠Pemerintah wajib melakukan penertiban pengelolaan pertambangan yang tidak sesuai dengan aturan dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan Ayat 3

6.⁠ ⁠Melakukan reshuffle kepada para menteri, yang sangat diduga telah melakukan kejahatan korupsi dan mengambil tindakan tegas kepada para Pejabat dan Aparat Negara yang masih terikat dengan kepentingan mantan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

7.⁠ ⁠Mengembalikan Polri pada fungsi Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di bawah Kemendagri.

8.⁠ ⁠Mengusulkan pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena keputusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.

KEYWORD :

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Forum Purnawirawan TNI Purnawirawan TNI Minta Gibran Dipecat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :