Jum'at, 09/05/2025 10:22 WIB

Hari Penyiaran Nasional Diperingati 1 April, Begini Asal Usulnya

Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas), yang diperingati setiap 1 April di Indonesia, merupakan sebuah momen yang didedikasikan untuk mengenang perjalanan panjang penyiaran di tanah air

Gambar Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas), yang diperingati setiap 1 April di Indonesia (Foto: KPI)

Jakarta, Jurnas.com - Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas), yang diperingati setiap 1 April di Indonesia, merupakan sebuah momen yang didedikasikan untuk mengenang perjalanan panjang dan peran penyiaran di tanah air. Tahun ini, peringatan Harsiarnas memasuki usia yang ke-92, sebuah refleksi atas peran penting media penyiaran dalam mendidik, menginformasikan, dan menghibur masyarakat Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, peringatan Harsiarnas dimulai pada 1 April 1933, ketika Solosche Radio Vereeniging (SRV) didirikan oleh KGPAA Mangkunegoro VII di Solo. SRV, lembaga penyiaran pertama milik pribumi Indonesia, menjadi tonggak penting dalam sejarah penyiaran nasional.

Sejarah penyiaran di Indonesia sendiri dimulai pada 1927, ketika Mangkunegoro VII menerima hadiah radio dari seorang warga Belanda. Radio tersebut digunakan untuk mendengarkan pidato Ratu Wilhelmina, yang menjadi cikal bakal kesadaran akan potensi besar media penyiaran. Melihat peluang ini, Mangkunegoro VII kemudian mendirikan stasiun radio amatir di lingkungan Mangkunegaran, yang menyiarkan musik gamelan sebagai upaya melestarikan budaya Nusantara.

Peringatan Hari Penyiaran Nasional baru diresmikan pada 1 April 2019 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019. Sebelumnya, pada 2010, deklarasi Harsiarnas pertama kali digelar di Surakarta, yang diprakarsai oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jateng, Hari Wiryawan, serta maestro Keroncong Gesang dan penyanyi Waljinah.

Deklarasi tersebut mengusulkan dua hal penting: penetapan 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional dan pengakuan KGPAA Mangkunegoro VII sebagai Bapak Penyiaran Indonesia.

Hari Penyiaran Nasional bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga ajang refleksi tentang pentingnya kualitas penyiaran di Indonesia. Dalam era digital seperti sekarang, media penyiaran memainkan peran vital dalam mengedukasi masyarakat, memberikan informasi yang akurat, serta menawarkan hiburan yang bermutu.

Tema peringatan Harsiarnas tahun ini, "Siaran Berkualitas Wujudkan Indonesia Emas", menggarisbawahi tanggung jawab besar yang diemban oleh penyiar untuk menyajikan informasi yang objektif dan berimbang.

Penyiaran yang berkualitas dapat menjadi agen perubahan dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan teredukasi. Dalam konteks ini, media penyiaran memiliki peran sentral dalam mendukung pembangunan nasional, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial budaya. (*)

KEYWORD :

Hari Penyiaran Nasional 1 April Peringatan Harsiarnas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :