
Ilustrasi - Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhambat, baik karena penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah (Foto: Dinas Kesehatan Banda Aceh)
Jakarta, Jurnas.com - Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhambat, baik karena penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Tanpa oksigen dan nutrisi, sel-sel otak bisa mati dalam hitungan menit, yang dapat menyebabkan kehilangan fungsi tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang terdampak.
Adapun gejala stroke biasanya datang mendadak dan dapat meliputi kelemahan pada salah satu sisi tubuh atau wajah yang tampak turun. Dirangkum dari Alodokter, penderita juga bisa mengalami kesulitan berbicara atau berbicara cadel, serta kesulitan mengenali wajah orang lain, yang semua perlu segera diwaspadai.
Sedangkan penyebab utama stroke berkaitan dengan gangguan pembuluh darah, seperti tekanan darah tinggi, aneurisma otak, dan penggunaan obat pengencer darah. Gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan buruk, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan, dapat memperburuk kondisi pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Cara Mencegah Stroke Sejak Usia Muda
Sementara ini, dalam beberapa tahun terakhir, kasus stroke pada usia muda meningkat pesat. Faktor-faktor seperti pola makan tidak seimbang, stres tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik berperan besar dalam meningkatnya risiko stroke pada generasi muda.
Stres berlebihan akibat pekerjaan atau masalah pribadi, ditambah dengan kebiasaan kurang bergerak, semakin memperburuk potensi risiko stroke. Selain itu, faktor genetik dan riwayat keluarga juga menjadi penyebab penting bagi mereka yang berisiko lebih tinggi.
Stroke di usia muda sangat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup, serta memberikan beban pada sistem kesehatan dan ekonomi. Maka, penting untuk melakukan langkah pencegahan sejak dini agar risiko stroke dapat dikurangi.
Pencegahan stroke bisa dimulai dengan langkah sederhana, seperti menjaga pola hidup sehat. Prinsip “CERDIK” yang mencakup cek kesehatan rutin, menghindari asap rokok, rajin beraktivitas fisik, menjaga diet seimbang, istirahat cukup, dan mengelola stres, dapat membantu mencegah stroke.
Kementerian Kesehatan RI juga mengingatkan pentingnya mengenali gejala awal stroke melalui slogan "SEGERA KE RS". Gejala yang perlu diwaspadai meliputi senyum yang tidak simetris, kelemahan pada separuh tubuh, kesulitan berbicara, dan pandangan mata kabur secara tiba-tiba.
Dengan mengenali gejala dan menerapkan gaya hidup sehat, kita bisa mengurangi risiko stroke. Tindakan cepat dan tepat saat gejala muncul sangat penting untuk meminimalkan kerusakan dan mempercepat pemulihan.
KEYWORD :Stroke Gejala stroke Mencegah stroke