Gedung KPK RI (foto: Jurnas)
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk membongkar dugaan penyelewengan dana pungutan ekspor kelapa sawit. Dimana, dana tersebut diduga diselewengkan untuk digunakan dalam skema subsidi Industri biodiesel.
Aktivis Petisi 28 Haris Rusly mengatakan, dana subsidi biodiesel sendiri selama ini tak pernah dikontrol dan karena itu sangat rawan untuk diselewengkan, diantaranya yang sedang terjadi adalah mark up produksi biodiesel bodong."KPK harus segera bongkar konspirasi busuk para drakula pemangsa uang rakyat yaitu konspirasi antara BPDP dengan 11 industri raksasa kelapa sawit yang menjalankan projek bodong biodiesel, yang selama dua tahun terakhir pasif tidak berproduksi, lantaran jatuh harga minyak dunia," kata Haris, melalui rilisnya, Jakarta, Selasa (25/5).Jika ditinjau dari segi per undang-undang, kata Haris, penggunaan dana pungutan usaha perkebunan sawit bertentangan dengan UU Perkebunan no 39 Tahun 2014. Padahal, dana pungutan tersebut seharusnya digunakan untuk kepentingan stakeholder perkebunan seperti program replanting kebun petani plasma dan petani mandiri serta pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang usaha perkebunan sawit.
Ikuti Update jurnas.com di
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KEYWORD : Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
KPK Dugaan Korupsi pungutan eksport CPO




























