Senin, 01/12/2025 18:39 WIB

Menko Muhaimin Kumpulkan Kepala SMK se-Jabar untuk Percepat SMK Go Global





Menko PM A. Muhaimin Iskandar kumpulkan 507 kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jawa Barat untuk mempercepat program SMK Go Global

Menko PM A. Muhaimin Iskandar memberi keterangan pers usai keynote speech Workshop Kepala Sekolah untuk Program SMK Go Global di Bandung, Jawa Barat, Senin (Foto: Ist/Kemenko PM)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar kumpulkan 507 kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jawa Barat untuk mempercepat program SMK Go Global. Sebanyak 355 kepala sekolah hadir secara langsung sementara 152 lainnya melalui daring.

Menko Muhaimin mengatakan tantangan pasar kerja global tidak dapat dihadapi dengan pola pendidikan lama. Dibutuhkan perubahan mindset, standar kompetensi bertaraf internasional, serta jejaring kerja lintas negara agar lulusan SMK mampu menembus pasar kerja dunia.

Hal ini diungkapkannya pada Workshop Kepala Sekolah untuk Program SMK Go Global berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Senin (01/12/2025).

“Karena itu SMK Go Global ini dari hilir ke hulu kita akan kolaborasi, dari yang sudah siap berangkat, dari yang akan berangkat sampai kurikulum yang paling bawah harus di benahi,” ucap Menko Muhaimin dalam keterangan resmi.

Menurutnya, tantangan pasar kerja global perlu dihadapi dengan perubahan mindset, standar kompetensi bertaraf internasional, serta jejaring kerja lintas negara agar lulusan SMK mampu menembus pasar kerja dunia.

Melalui kesempatan ini, Menko Muhaimin memaparkan tiga langkah sederhana yang wajib mulai diterapkan oleh setiap sekolah untuk mempercepat implementasi SMK Go Global.

Pertama, menentukan negara tujuan yang sesuai dengan keahlian dan kejuruan sekolah. Misalnya, Jepang saat ini membutuhkan perawat, Jerman membutuhkan teknisi, Korea Selatan membutuhkan ahli manufaktur dan Eropa Timur membutuhkan tenaga perhotelan.

Kemudian, sekolah juga perlu mempelajari bahasa dan budaya kerja negara tujuan. Menko Muhaimin menyebut bukan hanya bahasa tetapi juga cara berpikir, disiplin, serta etika kerja global agar siswa tidak hanya siap bekerja, namun mampu beradaptasi.

Terakhir, sekolah juga perlu menggandeng dunia usaha, industri, serta lembaga pelatihan internasional untuk membuka akses karier global bagi lulusan SMK.

“Saya optimis target kita akan tercapai semua, kementerian dan lembaga perlu memperbaiki koordinasi sekaligus tata kelolanya, semua pihak swasta yang terlibat menjadi bagian integral dari gotong royong ini,” kata Menko Muhaimin.

Workshop ini juga menghadirkan penyedia kerja, lembaga pelatihan, dan perwakilan pemerintah Jepang sebagai mitra strategis. Melalui forum ini, sekolah akan mendapatkan panduan nyata mengenai standar kompetensi yang harus dipenuhi agar lulusan SMK dapat diterima di sektor industri global.

Provinsi Jawa Barat memiliki 2.098 SMK dengan total murid 1,02 juta siswa dan merupakan kantong pekerja migran kedua terbesar di Indonesia, yaitu sebanyak 47.830 pekerja sehingga diharapkan mampu menjadi percontohan bagi provinsi lain.

Sebagaimana diketahui, SMK Go Global merupakan agenda prioritas pemerintah untuk mendorong pendidikan vokasi berstandar internasional, menciptakan jejaring global, dan memastikan lulusan SMK siap bekerja di pasar tenaga kerja dunia.

KEYWORD :

Menko PM A. Muhaimin Iskandar Kepala SMK SMK Go Global Kualitas Lulusan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :