Ilustrasi seorang perempuan sedang tidur (Foto: Doknet)
Jakarta, Jurnas.com - Tidur dengan lampu menyala sering kali dianggap biasa oleh banyak orang, namun hal ini dapat berdampak pada kualitas tidur yang jauh dari optimal.
Cahaya malam mengganggu ritme alami tubuh dan produksi hormon yang dibutuhkan untuk tidur nyenyak. Dengan mematikan lampu sebelum tidur, kamu memberi tubuh kondisi terbaik untuk pulih dan beristirahat.
Salah satu hormon yang dipengaruhi adalah melatonin, yang dilepaskan saat kondisi gelap dan membantu mengatur siklus tidur-bangun. Ketika cahaya masih menyala, produksi melatonin bisa menurun dan tidur jadi kurang nyenyak. Akibatnya, kamu bisa mengalami kelelahan saat bangun atau mengalami gangguan tidur ringan.
Penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya di malam hari, bahkan dari lampu kecil atau layar perangkat, dapat menurunkan kualitas tidur dan mengubah struktur tidur.
Hal ini dapat berdampak pada kesejahteraan jangka panjang termasuk metabolisme dan fungsi kardiovaskular. Karena itu, membuat kamar benar-benar gelap menjadi salah satu strategi sederhana untuk kesehatan.
Selain itu, tidur di ruangan yang terang bisa meningkatkan risiko gangguan seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Walaupun belum semua mekanisme dipahami secara detail, hubungan antara cahaya malam dan gangguan metabolik kini semakin sering diteliti.
Dari sisi psikologis, kondisi terang saat tidur bisa mengganggu relaksasi dan perasaan aman yang dibutuhkan untuk kualitas tidur optimal. Kamar gelap menciptakan suasana tenang dan membantu otak bersiap untuk beristirahat.
Untuk praktik sehari-hari, mulai dengan menjauhkan lampu utama dan menggantinya dengan lampu tidur atau dimmer yang lebih redup. Kemudian, atur agar perangkat elektronik seperti ponsel dan tablet tidak memancarkan cahaya langsung sebelum tidur. Kamar tidur sebaiknya menjadi zona bebas cahaya terang.
Hindari pula tidur dengan televisi menyala atau lampu latar yang masih aktif. Bahkan lampu indikator kecil pun bisa memengaruhi otak dalam mode siaga. Matikan semua sumber cahaya yang tidak penting dan pastikan tirai atau gorden menutup jendela agar cahaya luar tidak masuk.
Jika tinggal di area berpendar cahaya tinggi, pertimbangkan menggunakan penutup mata atau gorden blackout untuk mengurangi paparan. Juga perhatikan suhu kamar agar tidak terlalu panas atau terlalu dingin, karena faktor lingkungan lain turut memengaruhi tidur.
Walaupun mematikan lampu adalah langkah besar, kebiasaan sebelum tidur seperti membatasi penggunaan layar, relaksasi ringan, dan menjaga rutinitas tidur tetaplah penting.
Kebiasaan kecil yang konsisten sering kali menghasilkan perubahan besar dalam kualitas hidup. Jadi, jangan hanya mematikan lampu tapi juga optimalkan keseluruhan kebiasaan tidur kamu.
Bagi orang yang bekerja malam atau sering berganti zona waktu, tidur dalam kondisi terang mungkin sulit dihindari. Namun, sampai batas tertentu kamu tetap bisa menciptakan `ruang gelap` dengan masker mata atau tirai khusus.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
mematikan lampu tidur tidur sehat gelap efek cahaya tidur























