Bisnis Forum Kemitraan Sawit 2025. Foto: dok. Jurnas
JAKARTA, Jurnas.com - Bisnis Forum Kemitraan Sawit 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Petani Kelapa Sawir PIR (Aspekpir) memperkenalkan teknologi uji mutu kualitasbahan baku, produk kelapa sawit serta uji coba looses peningkatan efisiensi produksi minyak kelapa sawit produk IAS Global.
IAS Global merupakan perusahaan penyedia produk dan layananan Analisis Near-Infrared (NIR).
Produk ini diperkenalkan kepada pelaku usaha kelapa sawit di Kubu Raya, Kalimantan Barat pada ajang Bisnis Forum Kemitraan Sawit 2025 yang dilaksanakan pada 27 Oktober 2025.
Key Account & Project Manager IAS Global Pte.Ltd, Edi Hariyanto mengatakan pihaknya terus berupaya menghadirkan produk yang mendukung industri sawit untuk menjaga kualitas minyak sawit.
"Salah satunya dengan memanfaatkan produk IAS-6100 Portable NIR Analyzer yang akan membuat pelaku usaha industri sawit, terutama di pabrik sawit dapat menganalisa data dengan parameter-parameter yang telah ditentukan, untuk menjaga kualitas minyak sawit,” kata Edi melalui keterangannya, Selasa (4/11/2025).
Bisnis Forum kemitraan sawit 2025 yang digelar di Kubu Raya merupakan seri ke 4 pada 2025 ini. Kegiatan ini digelar dalam kerangka memperkuat kerja sama inti plasma melalui inovasi produk perkehunan dan pemanfaatan teknologi terbaru di bidang kelapa sawit.
Sebelumnya, Aspekpir telah melaksanakan Bisnis Forum Kemitraan di tiga kota yakni Medan, Pekanbaru dan Palembang. Gelaran ini didukung oleh IAS Global, Bio Sarana Indonesia (BSI), dan Bio Industri Nusantara (Bionusa).
Bupati Kubu Raya Sujiwo, menegaskan Forum Bisnis Kemitraan Kelapa Sawit menjadi salah satu wadah strategis untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan dalam menjaga keberlanjutan dan stabilitas industri sawit yang selama ini menjadi salah satu tulang punggung ekonomi masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, kami mengucapkan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan yang tinggi kepada Aspekpir beserta mitra yang telah menyelenggarakan forum bisnis kemitraan sawit ini. Forum seperti ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengelolaan sawit,” ucap Sujiwo.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Barat, Aris Supratman mengatakan organisasinya terus mendorong percepatan peremajaan tanaman sawit rakyat dan penguatan kemitraan antara perusahaan inti dan petani plasma.
Langkah itu dilakukan lantaran saat ini industri sawit nasional menghadapi stagnasi produksi. Aris mengatakan, saat ini harga tandan buah segar mulai manis tapi industri sawit Indonesia kembali memantulkan paradoksnya.
Ketua Umum Aspekpir Indonesia Setiyono menegaskan kemitraan inti plasma harus diperkuat guna mewujudkan sawit berkelanjutan. "Sejarah sawit di Indonesia hingga sekarang berkembang dengan pesat tidak bisa lepas dari peran besar petani plasma," katanya.
Google News: http://bit.ly/4omUVRy
Terbaru: https://jurnas.com/redir.php?p=latest
Langganan : https://www.facebook.com/jurnasnews/subscribe/
Youtube: https://www.youtube.com/@jurnastv1825?sub_confirmation=1
Minyak sawit Teknologi uji mutu Edi Hariyanto



























