Sebuah patung kecil mengenakan peralatan pelindung terlihat di depan tanda Radiasi yang dipajang dalam ilustrasi ini, diambil pada 9 Maret 2022. REUTERS
Jakarta, Jurnas.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium 137 (Cs-137) telah memindahkan 558,8 ton material urug yang terkontaminasi radiasi Cs-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Indonesia. Proses ini dilakukan Tim Nubika Zeni TNI AD dan KBRN Gegana Brimob Polri.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, sebagai Ketua Mitigasi dan Penanganan Dekontaminasi Cesium 137, Rasio Ridho Sani, dalam keterangan tertulis Kemenlh, pada Kamis (30/10/2025)
"Hingga saat ini material dekontaminasi yang berhasil dipindahkan baik dari pabrik maupun dari Zona Merah mencapai 275,87 Meter Kubik atau setara dengan 558,8 Ton," ujar Rasio Ridho Sani.
Dalam keterangan itu, dia mengatakan bahwa kegiatan mitigasi dan dekontaminasi secara intensif terus dilakukan. 22 pabrik yang terdeteksi paparan radiasi Cs-137, telah berhasil didekontaminasi oleh Satgas.
Dia melanjutkan, pabrik-pabrik yang telah selesai dekontaminasi dapat segera melakukan operasi, dengan supervisi dari BRIN dan Bapeten. Menurutnya, dalam proses pembersihan atau dekontaminasi ini dilakukan sesua aturan, dan keselamatan jadi hal utama.
"Untuk keamanan, proses dekontaminasi secara ketat mengikuti protokol keamanan radiasi yang dikendalikan oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR) dari BRIN dan Bapeten," ujar Rasio.
"Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, kegiatan dekontaminasi di luar pabrik, terutama di Zona Merah—termasuk pemukiman, lapak, dan lahan kosong—secara intensif terus dilakukan oleh Satgas," ujar Rasio lagi.
Rasio juga menambahkan bahwa kontaminasi Cesium-137 di Zona Merah disebabkan oleh penggunaan limbah peleburan logam (slag) yang terkontaminasi radioaktif, yang digunakan masyarakat sebagai material urugan. Dari 12 lokasi yang teridentifikasi di Zona Merah, 5 lokasi telah berhasil didekontaminasi, sementara 7 lokasi lainnya masih dalam proses dekontaminasi intensif.
Selain pembersihan pabrik-pabrik yang terkontaminasi Cesium-137, 36.769 kendaraan telah diperiksa dengan menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM) yang dioperasikan oleh BRIN dan KBRN Gegana Brimob Polri.
Rasio memaparkan, sejak 17 Oktober 2025 tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi Cesium 137. Menurutnya, hal ini menunjukkan indikasi penurunan penyebaran radioaktif melalui udara (airborne) di wilayah Cikande.
“Kemajuan penanganan kontaminasi ini menunjukkan keseriusan dan komitmen pemerintah melalui Satgas, kami mengapresiasi dukungan dan kerjasama seluruh pihak, warga serta pihak lainnya, dalam mendukung mitigasi dan percepatan dekontaminasi ini,” pungkas Rasio.
KEYWORD :Satgas Penanganan Cesium 137 Material Dekontaminasi Cikande Indonesia













