Senin, 27/10/2025 01:34 WIB

Menko Zulhas Sebut Stok Pupuk Berlebih, Persilakan Petani Ajukan Tambahan

Menko Zulhas persilakan petani ajukan tambahan pupuk subsidi, menghingat stoknya masih melimpah

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (Foto istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan kuota pupuk subsidi saat ini masih berlebih, sehingga mempersilakan petani yang ingin mengajukan tambahan pupuk.

Menko Zulhas mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen penuh memperhatikan sektor pertanian. Salah satunya dengan meningkatkan kuota pupuk bersubsidi dari sebelumnya sekitar 4 juta ton menjadi 9,5 juta ton pupuk pada 2025.

"Dulu jatahnya 4 juta ton setahun, sekarang 9,5 juta ton, namun ini tetap harus dikontrol jangan sampai yang tidak punya sawah mengambil pupuk. Itu namanya makelar, tidak boleh," kata Zulhas saat di Jombang, Sabtu (25/10/2025) malam.

Ia memaparkan saat ini realisasi penyerapan juga masih belum 100 persen. Di gudang untuk Jatim jatah pupuk adalah 2 juta ton, dan baru tertebus 1,5 juta ton pupuk bersubsidi.

Sedangkan di tingkat nasional disiapkan 9,5 juta ton pupuk bersubsidi dan baru terealisasi 6,3 juta ton ton, sehingga masih ada 3,2 juta yang belum ditebus.

"Kita stok masih sangat cukup. Kalau ada yang kurang lapor saja, tapi tidak boleh makelar, tengkulak," kata Zulhas.

Ia pun menambahkan segera koordinasi dengan Gubernur Jatim terkait dengan masalah pupuk bersubsidi, sebab stok juga masih tersisa untuk Jatim.

Dirinya juga telah melakukan dialog langsung dengan petani. Hasil dialog diketahui bahwa petani masih berharap ada tambahan untuk pupuk. Jatah yang mereka terima dinilai masih kurang.

"Di gudang banyak pupuknya, tidak pernah habis. Dimana itu salahnya. Pupuk banyak, stok penuh tapi tiap musim tanam tidak habis. Nanti akan dicek lagi, saya juga koordinasi dengan Bu Khofifah (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa)," kata dia.

Ia juga menyebut, pemerintah saat ini telah memutuskan untuk menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen.

Untuk harga pupuk Urea harganya Rp1.800 per kilogram atau Rp90 ribu per 50 kilogram, turun 20 persen dari harga sebelumnya yaitu Rp112.500 per sak atau Rp2.250 per kg.

Untuk NPK Phonska harganya saat ini adalah Rp1.840 per kilogram atau Rp92 ribu per 50 kilogram. Pupuk NPK Kakao harganya Rp2.640 per kilogram, atau Rp132 ribu per 50 kilogram.

Pupuk ZA harganya Rp1.360 per kilogram atau Rp68 ribu per 50 kilogram. Dan pupuk organik Petroganik adalah Rp640 per kilogram atau Rp25.600 per 40 kilogram.

KEYWORD :

Menko Pangan Zulkifli Hasan Menko Zulhas Pupuk Subsidi Kuota Pupuk




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :