Senin, 20/10/2025 18:53 WIB

FDA AS Perkenalkan Diagnosis Alzheimer melalui Tes Darah

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat memberikan izin diagnosis untuk penyakit Alzheimer melalui serangkaian tes darah.

Ilustrasi penelitian menemukan pola pernapasan yang bisa mengindikasikan risiko Alzheimer (Foto: Pexels/Anna Shvets)

New York, Jurnas.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat memberikan izin diagnosis untuk penyakit Alzheimer melalui serangkaian tes darah. Tes ini dirancang guna mencegah penurunan kognitif akibat penyakit tersebut.

Elecsys pTau181 yang dikembangkan oleh dua perusahaan farmasi, yakni Roche di Swiss, dan Eli Lilly di Indiana, mengukur bentuk tau terfosforilasi spesifik, yang dikenal sebagai pTau181, dalam plasma darah.

Dikutip dari Nature pada Senin (20/10), tes ini mengukur seberapa banyak protein tau dalam tubuh yang telah dimodifikasi akibat penyakit Alzheimer.

Roche melaporkan bahwa dalam uji klinis yang melibatkan 312 peserta, tes Elecsys pTau181 mampu menyingkirkan Alzheimer dengan tepat hingga 97,9 persen.

Tes ini menggunakan nilai prediktif negatif dan membantu menyingkirkan Alzheimer pada individu dengan penurunan kognitif, alih-alih memberikan indikasi positif bahwa seseorang menderita penyakit tersebut.

"Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tanda-tanda darah ini memiliki konkordansi yang tinggi. Tanda-tanda ini sangat sesuai dengan biomarker standar emas penyakit Alzheimer, yang telah kami gunakan dalam pengaturan khusus selama bertahun-tahun," kata ahli saraf dan peneliti biomarker University College London, Ashvini Keshavan.

Namun, tanpa akses penuh ke data uji coba, Keshavan mengatakan sulit untuk menilai sepenuhnya keakuratan tes ini.

"Penting untuk melihat nilai sensitivitas, spesifisitas, dan prediksi positif untuk menilai keakuratan tes ini," ujar dia.

Patologi penyakit Alzheimer ditandai dengan penumpukan plak amiloid-β yang lengket dan jalinan protein tau di jaringan otak. Kedua protein tersebut mengganggu fungsi otak, menyebabkan kematian neuron, dan merupakan penyebab penurunan kognitif yang terkait dengan penyakit ini.

Sebelumnya, tes darah Alzheimer juga telah disetujui untuk mengukur biomarker ini dalam darah individu. Pada Mei lalu, Lumipulse, yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Fujirebio di Tokyo, mendapatkan persetujuan dari FDA. Tes ini mengukur rasio dua protein yakni pTau217 dan amiloid-β (1–42).

Alicia Algeciras-Schimnich, seorang ahli kimia klinis di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, mengatakan kedua tes tersebut bekerja sedikit berbeda, karena tes Lumipulse mampu menguji secara positif dan menyingkirkan keberadaan patologi Alzheimer.

KEYWORD :

Penyakit Alzheimer Tes Darah Penurunan Kognitif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :