Minggu, 28/09/2025 22:17 WIB

Mengenal Sinkhole, Lubang Misterius yang Bisa Telan Bangunan Seketika

Fenomena sinkhole atau lubang runtuhan kerap muncul mendadak dan menelan apa saja yang ada di atasnya. Dari kendaraan, rumah, hingga jalan raya, semua bisa hilang seketika tanpa ada gejala yang benar-benar kentara sebelumnya.

Gambar sinkhole di Bangkok, Thailand (Foto: Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Fenomena sinkhole atau lubang runtuhan kerap muncul mendadak dan menelan apa saja yang ada di atasnya. Dari kendaraan, rumah, hingga jalan raya, semua bisa hilang seketika tanpa ada gejala yang benar-benar kentara sebelumnya.

Baru-baru ini, insiden serupa terjadi di Bangkok, Thailand. Sebagian ruas jalan di ibu kota itu ambles pada Rabu pagi, 24 September 2025, dan meninggalkan lubang besar sedalam 50 meter di depan Rumah Sakit Vajira, melumpuhkan lalu lintas dan memaksa evakuasi warga sekitar.

Pihak berwenang menduga, hujan deras yang mengguyur kota dalam beberapa hari terakhir mempercepat proses erosi di bawah permukaan tanah. Selain itu, kebocoran pipa bawah tanah juga disebut turut memperburuk struktur tanah di lokasi tersebut.

Peristiwa ini bukan sekadar keanehan alam, melainkan bagian dari proses geologis yang berlangsung selama bertahun-tahun. Namun, saat permukaan tanah tak lagi mampu menahan rongga di bawahnya, keruntuhan pun tak terelakkan.

Sinkhole terbentuk ketika lapisan bawah tanah yang tersusun dari batuan mudah larut—seperti kapur atau gipsum—tererosi oleh air. Air hujan, saluran bocor, atau eksploitasi air tanah bisa mempercepat pelarutan ini hingga membentuk rongga besar.

Seiring waktu, tekanan dari atas menjadi terlalu berat untuk ditahan. Tanpa peringatan, permukaan tanah pun ambles, menciptakan lubang besar yang berpotensi membahayakan nyawa dan infrastruktur.

Fenomena ini paling sering terjadi di wilayah dengan karakteristik geologi karst, seperti Florida di Amerika Serikat. Namun, Indonesia pun memiliki daerah-daerah serupa, terutama di Jawa Barat dan Yogyakarta, yang juga mengandung batuan kapur.

Meski kejadian sinkhole di Indonesia belum seterkenal kasus-kasus luar negeri, potensi risikonya tetap ada. Pengambilan air tanah secara masif, pembangunan tak terkendali, serta minimnya pemetaan geologis memperbesar kemungkinan tanah ambles.

Beberapa kasus di dunia menunjukkan betapa merusaknya sinkhole ketika muncul di area padat penduduk. Pada 2010, sebuah lubang sedalam gedung sepuluh lantai muncul di tengah kota Guatemala dan menelan bangunan secara utuh.

Di sisi lain, kemampuan untuk mendeteksi sinkhole masih sangat terbatas. Banyak lubang runtuhan yang muncul tanpa tanda-tanda signifikan, meski beberapa gejala seperti retakan tanah atau bangunan miring kadang terlihat lebih dulu.

Teknologi pemetaan bawah tanah mulai dikembangkan untuk membaca struktur tanah yang rawan amblas. Namun, penerapannya belum merata dan masih mahal, terutama di negara berkembang.

Upaya mitigasi menjadi kunci untuk mengurangi dampak bencana ini. Edukasi masyarakat, pengaturan tata ruang, serta pengendalian eksploitasi air tanah harus menjadi bagian dari kebijakan jangka panjang. (*)

KEYWORD :

Sinkhole Bangkok Lubang Misterius Fenomena Alam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :