
IlustrasiĀ - es batuĀ (Foto: Unsplash/Vika Wendish)
Jakarta, Jurnas.com - Banyak orang menambahkan es batu ke dalam minuman agar terasa lebih segar. Namun, tidak semua es yang beredar dibuat dari air matang yang sudah direbus.
Sebagian es ternyata berasal dari air mentah, sehingga masih berpotensi mengandung bakteri maupun kuman berbahaya. Jika dikonsumsi, es jenis ini bisa menjadi sumber penyakit.
Air yang belum dimasak ketika dibekukan tetap berisiko membawa mikroorganisme berbahaya, seperti E. coli, salmonella, hingga parasit tertentu. Dampaknya dapat berupa gangguan pencernaan seperti diare, nyeri perut, bahkan infeksi usus.
Begini Cara Hilangkan Bruntusan di Rumah
Sebaliknya, es yang dibuat dari air matang lebih aman karena proses perebusan mampu membunuh sebagian besar kuman. Inilah sebabnya masyarakat perlu berhati-hati dan mengenali perbedaan antara es dari air mentah dan es dari air matang sebelum mengonsumsinya.
1. Dilihat dari kejernihan es
Es dari air matang biasanya tampak lebih jernih dan bening. Sementara es dari air mentah cenderung keruh atau berwarna putih susu karena masih ada kotoran atau mineral yang belum hilang.
2. Perhatikan teksturnya
Es dari air mentah lebih cepat pecah dan rapuh ketika dituang ke dalam minuman panas. Sedangkan es dari air matang cenderung lebih padat dan bertahan lebih lama.
3. Tes rasa
Es dari air mentah kadang meninggalkan rasa aneh, getir, atau bahkan bau tertentu pada minuman. Es dari air matang biasanya terasa lebih netral karena kuman dan sebagian mineral sudah hilang saat proses perebusan.
4. Waktu mencair
Es dari air matang biasanya mencair lebih lambat karena lebih padat. Sebaliknya, es dari air mentah lebih cepat mencair, apalagi bila dibuat tanpa proses penyaringan.
KEYWORD :Es Batu Air Matang Air Mentah mikroorganisme