Kamis, 28/08/2025 00:56 WIB

Efek Normalisasi Sungai Pemprov Jateng, 4 Desa Bisa Tanam Padi Lagi

Taj Yasin mengatakan, sebelumnya Kabupaten Demak merupakan wilayah penyumbang komoditas padi nomor tiga di Jateng

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi - Taj Yasin Maimoen. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Normalisasi sungai yang dilakukan pemerintah provinsi Jateng, membuat lebih dari 450 hektare (ha) lahan persawahan dari 512 ha di empat Desa, di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, yang dulunya menjadi lahan tidur karena banjir, kini bisa ditanami padi kembali. Diantaranya di Desa Dukun, Klitih, Pidodo, dan Kedunguter.

Hal itu karena Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan lintas instansi berhasil memulihkan lahan pertanian dengan program normalisasi irigasi sungai bersama lintas sektor. Terlebih pada musim kemarau ini, mendukung upaya percepatan pemulihan sawah dari banjir.

Kolaborasi program yang melibatkan lintas pihak itu di antaranya Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (PUBMCK), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jateng-DIY, Pemadam Kebakaran, PT Corin Mulia, PT NBI, hingga PT Djarum, dan lain-lain.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, mengatakan, upaya bersama lintas pihak termasuk oleh masyarakat membuahkan hasil.

Dimulai pada 3 Juli 2025 lalu, dia menyaksikan masyarakat dan lintas instansi pemerintahan serta swasta terlibat dalam normalisasi aliran Sungai Pelayaran kurang lebih sepanjang 300 meter.

Di mana Sungai Pelayaran itu menjadi penghubung antara aliran irigasi yang melintasi areal persawahan menuju Sungai Wonokerto di sisi hilir.

"Pada 3 Juli 2025 lalu saya kesini. Luasan tanah total sekitar 512 hektar masih terendam air, Alhamdulillah saat ini sudah kering dan sudah bisa ditanam lagi," katanya.

Taj Yasin mengatakan, sebelumnya Kabupaten Demak merupakan wilayah penyumbang komoditas padi nomor tiga di Jateng. Akan tetapi peringkatnya turun menjadi nomor lima.

Untuk itu perlu digenjot lagi produksi padinya, khususnya terus mempertahanlan Jateng sebagai penumpu pangan nasional.

"Tidak hanya di Kecamatan Karangtengah, tetapi kami juga melihat keseluruhan di Kabupaten Demak. Mana potensi yang bisa kita kembangkan lagi, kita kembalikan lagi, kita tanam lagi. Yang saat ini tadi sudah saya sampaikan untuk bisa dikerjakan bersama-sama," ucapnya.

Dia mencontohkan di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, ada 7.000 ha potensi lahan yang bisa digenjot dengan ditanami padi.

Dengan begitu, Demak bisa meningkatkan produksi padi agar terus konsisten menjadi salah satu wilayah penyumbang terbesar untuk Jateng.

KEYWORD :

Normalisasi Sungai Taj Yasin Desa Padi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :