
James Webb Temukan Bulan Baru di Uranus, Ukurannya Hanya 10 Kilometer (Foto: Earth)
Jakarta, Jurnas.com - Teleskop James Webb kembali mencatatkan penemuan penting di tata surya luar. Sebuah bulan kecil yang belum pernah terdeteksi sebelumnya kini diketahui mengorbit Uranus, menambah jumlah satelit alami planet itu menjadi 29.
Dilansir dari laman Earth, bulan ini ditemukan dalam citra inframerah yang diambil oleh kamera NIRCam pada 2 Februari 2025. Pengamatan dilakukan lewat serangkaian eksposur panjang, masing-masing berdurasi 40 menit, demi menangkap cahaya yang sangat redup di sekitar Uranus.
Tim peneliti dari Southwest Research Institute menyebut objek ini hanya berdiameter sekitar enam mil, atau kurang dari sepuluh kilometer. Ukurannya yang kecil dan cahayanya yang sangat lemah membuatnya lolos dari pengamatan teleskop sebelumnya, termasuk Voyager 2 saat melintas Uranus pada 1986.
Lokasi orbit bulan ini berada di bagian dalam sistem Uranus, tepatnya antara jalur satelit Ophelia dan Bianca. Ini menjadikannya anggota ke-14 dari keluarga satelit dalam Uranus yang padat dan kompleks.
Orbit bulan ini hampir melingkar sempurna, yang menandakan kemungkinan besar ia terbentuk dari materi di sekitar lokasinya saat ini. Tidak seperti objek hasil tangkapan gravitasi, bulan ini tampaknya lahir bersama lingkungannya.
Menurut para peneliti, sistem satelit Uranus menunjukkan dinamika yang tidak biasa. Banyaknya bulan kecil di orbit bagian dalam memperlihatkan sejarah yang rumit dan potensi interaksi antara satelit dengan sistem cincinnya.
Karena ukurannya lebih kecil dan jauh lebih redup dibanding bulan-bulan dalam yang telah dikenal sebelumnya, penemuan ini mempertegas bahwa masih banyak objek tersembunyi di sekitar Uranus. Bahkan, keberadaan bulan ini memperkaya pemahaman tentang batas kabur antara sistem cincin dan sistem satelit.
Citra dari Webb memberi pandangan baru tentang Uranus yang selama ini belum banyak dieksplorasi. Dengan sensitivitas tinggi terhadap cahaya inframerah, NIRCam berhasil mendeteksi objek yang tak terlihat oleh teleskop generasi sebelumnya.
Proyek ini merupakan bagian dari program General Observer James Webb, yang memungkinkan ilmuwan dari seluruh dunia mengusulkan pengamatan pada wilayah-wilayah yang sulit dijangkau. Hasilnya, Webb kembali membuktikan kemampuannya sebagai alat utama untuk menjelajahi bagian paling misterius dari tata surya.
Nama resmi untuk bulan baru ini masih menunggu persetujuan dari International Astronomical Union. Sesuai tradisi, penamaannya kemungkinan besar akan merujuk pada tokoh dari karya William Shakespeare atau Alexander Pope.
Langkah selanjutnya adalah menentukan orbit bulan secara lebih presisi melalui pengamatan lanjutan. Data orbit ini akan membuka wawasan lebih jauh mengenai peran bulan kecil dalam menjaga struktur cincin atau memengaruhi bulan-bulan tetangganya.
Penemuan ini mengingatkan kembali pada pentingnya warisan dari misi Voyager 2 yang pernah memberikan pandangan pertama ke Uranus. Kini, dengan teknologi terbaru, Teleskop Webb melanjutkan eksplorasi itu ke tingkat yang lebih dalam.
Semakin sering Webb mengamati Uranus, semakin jelas bahwa sistem planet ini menyimpan kerumitan yang belum sepenuhnya dipahami. Penemuan satu bulan kecil bisa mengungkap kisah besar tentang sejarah dan dinamika tata surya luar. (*)
KEYWORD :James Webb Bulan Baru Uranus Penemuan Antariksa kamera NIRCam