
Ilustrasi Hari Internasional Pemuda (Foto: Freepik/RRI)
Jakarta, Jurnas.com - Hari Pemuda Internasional kembali diperingati pada 12 Agustus 2025. Tahun ini, dunia menyoroti peran strategis pemuda dalam membumikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) melalui aksi-aksi nyata di tingkat lokal.
Tema global “Local Youth Actions for the SDGs and Beyond” menjadi sorotan utama dalam peringatan kali ini. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menekankan bahwa kontribusi pemuda sangat penting dalam menjembatani kesenjangan antara kebijakan global dan kebutuhan masyarakat di akar rumput.
Dikutip dari laman PBB, peringatan ini pertama kali diusulkan oleh para pemuda dalam Forum Pemuda Dunia Sistem PBB yang digelar di Wina, Austria, pada 1991. Setelah melalui proses panjang, ide tersebut diresmikan dalam Konferensi Dunia Menteri-Menteri Urusan Pemuda pada 12 Agustus 1998 di Lisbon, Portugal.
Sejak saat itu, setiap tanggal 12 Agustus diperingati sebagai Hari Pemuda Internasional. Penetapan tanggal ini didasarkan pada hari penutupan konferensi tersebut, yang menandai tonggak sejarah pengakuan peran pemuda dalam pembangunan dunia.
Namun, peringatan ini tidak sekadar seremoni tahunan. Hari Pemuda Internasional adalah panggung untuk memperkuat kesadaran publik terhadap isu-isu pemuda, sekaligus mendesak hadirnya kebijakan yang benar-benar berpihak pada generasi muda.
Pemuda saat ini menghadapi tantangan kompleks—mulai dari pengangguran, perubahan iklim, kesenjangan akses pendidikan hingga keterbatasan ruang partisipasi. Dalam situasi itu, mereka justru tampil sebagai agen perubahan yang mendorong transformasi sosial dari level komunitas.
Karena itu, tema tahun ini menempatkan anak muda bukan sekadar pelengkap pembangunan, melainkan sebagai mitra strategis. Dengan lebih dari 65 persen target SDGs terkait langsung dengan isu lokal, keterlibatan pemuda menjadi kebutuhan mendesak, bukan pilihan.
Peran pemerintah daerah menjadi krusial dalam hal ini. Mereka berada di garis depan untuk menciptakan ekosistem yang inklusif—mulai dari kebijakan, anggaran, hingga ruang dialog bagi partisipasi pemuda.
Kolaborasi antara otoritas lokal dan organisasi pemuda juga terus didorong agar ide-ide inovatif bisa diterjemahkan menjadi kebijakan konkret. Ketika pemuda diberi tempat untuk berinovasi dan terlibat aktif, maka pembangunan akan lebih adaptif dan berkelanjutan.
Tahun ini juga menandai 30 tahun lahirnya World Programme of Action for Youth, sebuah kerangka kerja PBB yang mengakui pentingnya peran pemuda dalam pembangunan global. Perayaan ini sekaligus menjadi bagian dari persiapan menuju Konferensi Tingkat Tinggi Dunia untuk Pembangunan Sosial di Doha pada November mendatang.
Momen Hari Pemuda Internasional 2025 menjadi pengingat bahwa waktu menuju 2030 semakin sempit. Dunia membutuhkan investasi nyata pada pemuda—bukan hanya dalam bentuk dukungan moral, tetapi melalui kebijakan, dana, dan ruang partisipasi yang konkret.
Anak muda bukan harapan masa depan semata, mereka adalah kekuatan hari ini. Ketika didengar, dilibatkan, dan dipercaya, pemuda mampu menciptakan perubahan yang bermakna bagi komunitas, bangsa, dan dunia. (*)
KEYWORD :Hari Pemuda Internasional 12 Agustus Peringatan hari pemuda 2025