Jum'at, 04/07/2025 20:19 WIB

Budget Irit Skuat Elit, Kisah Transformasi Transfer Madrid

Dua dekade sebelumnya, Madrid terkenal sebagai tim yang gemar membeli pemain instan. Sebut saja, Michael Owen, Luis Figo, Robinho, Zinedine Zidane, Ronaldo, dan David Beckham.

Dua pemain muda bintang Real Madrid, Jude Bellingham dan Vinicius Junior (Foto: Goal)

Jakarta, Jurnas.com - Tren mendatangkan pemain bintang dengan harga mentereng sebenarnya sudah usang bagi Real Madrid. Terakhir kali, El Real melakukan kebijakan transfer ini pada 2019 silam, ketika mendatangkan Eden Hazard dari Chelsea sebesar 115 juta euro.

Padahal, dua dekade sebelumnya, Madrid terkenal sebagai tim yang gemar membeli pemain instan. Sebut saja, Michael Owen, Luis Figo, Robinho, Zinedine Zidane, Ronaldo, dan David Beckham, hingga muncul sebutan Los Galacticos pada awal 2000-an.

Sayangnya, tim bertabur bintang tak diiringi dengan prestasi cemerlang. Meski sempat sukses memenangkan dua kali gelar La Liga dan Liga Champions ke-9, El Real gagal menjadi tim yang dominan, hingga puncaknya terpaksa puasa gelar sepanjang periode 2003-2006 pasca hengkangnya Claude Makelele.

Florentino Perez yang menjabat periode keduanya sebagai presiden Real Madrid, akhirnya memutuskan mundur pada 27 Februari 2006. Ramon Calderon yang memegang tampuk kekuasaan selanjutnya, membawa klub ibu kota Spanyol memenangkan La Liga (2006/2007 & 2007/2008) dan Piala Super Spanyol (2008/2009).

Pada Mei 2009, Perez kembali terpilih sebagai presiden Real Madrid. Kali ini, dia belum menyerah dengan konsep Los Galacticos. Didatangkanlah Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Xabi Alonso, James Rodriguez, Gareth Bale, dan Luka Modric.

Berbeda dari Los Galacticos Jilid Pertama, Los Galacticos Jilid Kedua sukses besar di 10 tahun pertamanya dengan meraih berbagai titel bergengsi, yakni La Liga (2011/2012 & 2016/2017), Piala Super Spanyol (2012/2013 & 2017/2018), Liga Champions (2013/2014, 2015/2016, 2016/2017, dan 2017/2018), Copa del Rey (2010/2011 dan 2013/2014), Piala Super UEFA (2014/2015, 2016/2017, dan 2017/2018), dan Piala Dunia Antarklub (2014/2015, 2016/2017, 2017/2018, dan 2018/2019).

Seiring waktu berjalan, para bintang Los Galacticos Jilid Kedua mulai menua. Beberapa di antaranya memutuskan hengkang. Pencarian pemain bintang setelahnya tak terlalu membuahkan hasil. Salah satu contohnya Hazard, pemain yang bersinar bersama Chelsea namun melempem ketika berlabuh di Santiago Bernabeu.

Sejak itu, Perez mulai melakukan transformasi kebijakan transfer. Juni Calafat yang diplot sebagai kepala pencarian bakat klub, meminta Perez mendatangkan para pemain muda berbakat di berbagai belahan dunia sebagai investasi masa depan. Calafat yang tumbuh di Brasil, tahu betul banyak talenta Amerika Latin yang bisa dibeli, dilatih, lalu disempurnakan di Spanyol.

Hingga akhirnya pada 2018, Fede Valverde mengawali proyek besar itu. Dia didatangkan dari klub Uruguay, Penarol, dan langsung dikirim ke tim muda Madrid. Setelahnya, menyusul Vinicius Junior, Rodrygo, dan Endrick yang dibawa Calafat dari Brasil. Hal yang cukup mengejutkan ialah, Madrid hanya merogoh 150 juta euro untuk ketiganya.

Pencarian bakat muda terus berlanjut. Eder Militao datang dari Porto pada 2019 dengan biaya 50 juta euro ketika pemain Brasil itu baru berusia 21 tahun. Pendekatan serupa juga dilakukan kepada Ferland Mendy, Eduardo Camavinga, Aurelien Tchouameni ketika ketiga pemain itu masih berusia muda, dan tentu saja lebih murah.

Pengecualian terjadi pada Jude Bellingham. Pemain yang bersinar bersama Borussia Dortmund itu didatangkan musim panas lalu. Namun, harga 103 juta euro tampaknya terlalu murah untuk sekaliber pemain muda yang mampu meroket di musim debutnya. Bahkan, Bellingham berhasil mengantarkan El Real menjuarai gelar Liga Champions ke-15 musim ini.

Dan yang terbaru, Madrid mengumumkan penandatanganan Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain (PSG). Meski menyandang predikat pemain terbaik di dunia, Real Madrid tak mengeluarkan biaya transfer sepeser pun. Berkat pendekatan unik, daya pikat Los Blancos mampu membuat Mbappe tak memperpanjang kontraknya di Prancis untuk pergi dengan status bebas transfer.

Kini, kebijakan transformasi transfer radikal yang dilakukan Perez sekali lagi membuahkan hasil. Dengan total 800 juta euro, El Real diperkuat dengan sederet pemain bintang. Dengan kedatangan Mbappe, klub mana yang akan menghentikan trio Vinicius, Rodrygo, dan Mbappe di lini depan Madrid musim depan?

Di belakang trisula maut itu, Real Madrid memiliki sejumlah opsi untuk struktur gelandang yang cukup mengerikan, mulai dari Bellingham-Tchouameni-Camavinga, Valverde-Brahim Diaz-Arda Guler, atau beberapa kombinasi dari keenam nama tersebut. Belum lagi Luka Modric yang bisa mengisi berbagai kombinasi itu.

Walhasil, penampilan Real Madrid musim depan layak ditunggu. Jika terlalu kuat di Spanyol mengingat Barcelona yang sedang mengalami situasi keuangan dan Atletico Madrid yang kurang konsisten tiga tahun terakhir, maka Liga Champions nanti akan menjadi lebih menarik.

KEYWORD :

Real Madrid Kebijakan Transfer Florentino Perez




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :