Jum'at, 09/05/2025 11:20 WIB

China Desak PBB Cari Jalan Konkret Penyelesaian Pembantaian di Gaza

China Desak PBB Cari Jalan Konkret Penyelesaian Konflik Gaza

Ilustrasi bendera Palestina dan Israel yang dibuat pada 15 Oktober 2023 oleh Reuters.

BEIJING - Tiongkok atau China pada Kamis, 30 November 2023 meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk merumuskan jadwal dan peta jalan yang "konkret" bagi solusi dua negara guna mencapai penyelesaian masalah Palestina yang "komprehensif, adil dan langgeng".

Proposal tersebut dituangkan dalam sebuah makalah yang menyatakan posisi Tiongkok dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dan ketika Tiongkok mengambil alih jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan pada bulan November.

Dewan beranggotakan 15 negara itu perlu mengintensifkan mediasi diplomatiknya, meluncurkan kembali solusi dua negara dan menyelenggarakan konferensi perdamaian internasional yang “lebih otoritatif dan efektif” sesegera mungkin, kata surat kabar itu.

Mereka mendesak dewan untuk memperhatikan seruan umum masyarakat internasional untuk melakukan “gencatan senjata komprehensif” guna menghentikan pertempuran.

Sejak dimulainya permusuhan pada bulan Oktober, Beijing menahan diri untuk tidak mengutuk Hamas, namun malah mengatakan pihaknya menentang tindakan yang merugikan warga sipil dan mengupayakan deeskalasi dan solusi dua negara.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, yang memimpin pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan mengenai konflik Gaza pada hari Rabu di New York, mendesak gencatan senjata abadi di wilayah yang diperangi dan memperingatkan agar konflik tidak meluas ke seluruh wilayah Timur Tengah.

“Perdamaian tidak dapat dibatasi dan gencatan senjata tidak dapat memiliki tanggal berakhirnya,” kantor berita resmi Tiongkok Xinhua mengutip perkataan Wang.

“Setelah jendela peluang terbuka, jangan ditutup, dan jika api sudah padam, maka tidak bisa dihidupkan kembali,” ujarnya saat ditemui pers.

Wang juga mengatakan Tiongkok akan menyediakan sejumlah pasokan kemanusiaan darurat ke Gaza.

Seruan internasional kepada Israel dan Hamas untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza semakin meningkat setelah Israel membombardir wilayah tersebut yang dipicu oleh serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.

Israel mengatakan kelompok bersenjata Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera 240 orang, sementara otoritas kesehatan di Gaza mengatakan serangan Israel sejauh ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang di wilayah kantong tersebut.

Presiden Tiongkok Xi Jinping pada hari Kamis juga menegaskan kembali dukungan Beijing terhadap upaya Palestina untuk menjadi negara.

“Inti dari konflik Palestina-Israel terletak pada tertundanya realisasi hak nasional sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka,” kata Xi dalam pesan ucapan selamatnya pada konferensi memperingati Hari Solidaritas Internasional. dengan Rakyat Palestina, sebuah peringatan yang dipimpin oleh PBB.

“Pelajaran pahit dari siklus konflik Palestina-Israel sepenuhnya menunjukkan bahwa hanya dengan menjunjung tinggi konsep keamanan bersama maka keamanan berkelanjutan dapat dicapai,” kata Xi.

Dia meminta Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan melakukan upaya untuk mengakhiri pertempuran, melindungi keselamatan warga sipil dan menghentikan bencana kemanusiaan.

KEYWORD :

Israel Palestina Genocida Gaza Gencatan Senjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :