Jum'at, 17/05/2024 12:50 WIB

Penjualan Motor Listrik Masih Jauh dari Target

Pemerintah terus berupaya dalam mengimplementasikan, rumusan kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca dan polusi udara

Menteri ESDM Arifin Tasrif memimpin konvoi 200 motor listrik di Bandung, Minggu (4/12). (Foto/dok. Humas Kementerian ESDM/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Penjualan motor listrik di Indonesia masih jauh dari target 200.000 unit yang ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan jumlah Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) yang terbit, terdapat 66.000 sepeda motor listrik dan 191 motor konversi listrik dari 29 bengkel tersertifikasi hingga September 2023.

"Data tersebut tentunya masih jauh dari target pemerintah untuk membuat motor listrik baru sebanyak 200.000 unit dan motor konversi 50 ribu unit," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (29/11/2023).

Menhub mengatakan, dibutuhkan kerja sama dan upaya lebih besar dari seluruh pihak dan seluruh stakeholder dalam rangka mengakselerasi adopsi motor listrik.

Di sisi lain, Menhub mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya dalam mengimplementasikan, rumusan kebijakan penurunan emisi gas rumah kaca dan polusi udara.

"Inpres 7/2022 telah mengamanahkan penggunaan EV sebagai kendaraan pemerintah pusat, daerah, dan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan sebagaimana pun Indonesia telah berkomitmen lewat Nationally Determined Contribution (NDC) untuk penurunan emisi gas rumah kaca," tutur Budi Karya.

Budi Karya juga mengatakan, saat ini Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk investasi di sektor industri otomotif. Indonesia juga merupakan negara produsen otomotif kedua setelah Thailand.

"Diharapkan ini bisa menjadi peluang untuk memaksimalkan utilisasi dari kapasitas produksi, industri kendaraan bermotor listrik dalam negeri, dan guna mewujudkan target industri otomotif dan meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional," pungkasnya.

KEYWORD :

Motor Listrik Budi Karya Sumadi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :