Selasa, 23/04/2024 19:54 WIB

HUT TNI AU ke-71

Ini Sejumlah Tantangan Demi TNI AU Makin Canggih

Nuning mengatakan berbagai dinamika dan perkembangan dunia semakin menuntut sistem pengamanan udara nasional lebih canggih dan modern

Susaningtyas Kertopati

Jakarta - Pengamat Intelijen dan Militer, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan hari ulang tahun TNI Angkatan Udara Republik Indonesia ke-71 merupakan momentum untuk meningkatkan sistem pengamanannya. Menurutnya, berbagai dinamika dan perkembangan dunia semakin menuntut sistem pengamanan udara nasional lebih canggih dan modern.  

Perempuan yang biasa dipanggil mbak Nuning ini menyebutkan sejumlah aspek prioritas yang perlu dibenahi sebagai tantangan TNI AU kedepan.

"Pertama, TNI AU harus mengembangkan konsep Sistem Pertahanan Udara yang modern dan canggih melindungi keselamatan NKRI dengan menyiapkan sistem deteksi dini dan sistem interceptor. Perlu dikaji kedua sistem tersebut untuk mampu menangkis datangnya rudal nuklir tersebut di luar ZEE," ujar Nuning kepada Jurnas.com di Jakarta, Minggu (9/4/2017).

Selanjutnya, dosen Universitas Pertahanan ini berpandangan TNI AU mesti memusatkan konsentrasi pengamanannya tidak semata pada luas wilayah. Lebih dari itu, kata dia, pada ketinggian maksimal kedaulatan wilayah.

"TNI AU juga dapat mengajukan konsep kedaulatan di udara sampai dengan batas ketinggian yang diatur menurut hukum internasional dan nasional," ucapnya. 

Nuning menambahkan, TNI AU mesti mengikuti dinamika mutakhir konflik Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan. Dimana, kata dia, dua negara yang menjadi aktor utama yaitu Korea Utara dan Cina telah mengembangkan rudal nuklir jarak jauh.

"Dan jika TNI AU konsisten dengan konsep Netwok Centric Operation, maka langkah awal adalah mulai menggeser kekuatan tempur utama TNI AU di wilayah perbatasan. Mengingat jarak jelajah pesawat TNI AU sangat ditentukan dari mana pangkalan awalnya untuk airborne," paparnya.

Mantan anggota komisi bidang Pertahanan dan Keamanan DPR ini menjelaskan Pergeseran Lanud menjadi keputusan penting. Sebagai pendukung keputusan tersebut, imbuhnya, dibutuhkan penguatan infrastruktur yang memadai meliputi pembangunan landasan pacu baru berikut ground facilities dan kedua jenis radar GCI dan EW. 

"Setelah tahapan tersebut baru digeser Skuadron Pesawat Tempurnya," jelasnya.

KEYWORD :

Pengamat Militer Susaningtyas Kertopati TNI AU




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :