Jum'at, 17/05/2024 19:18 WIB

Hubungan Mencair, Duta Besar Iran untuk Arab Saudi akan Berangkat ke Riyadh

Teheran secara resmi membuka kembali kedutaan besarnya di Riyadh pada bulan Juni, diikuti oleh konsulatnya di Jeddah.

Bendera Iran dan Arab Saudi. (Foto: Al Arabiya)

TEHERAN, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan duta besarnya untuk Arab Saudi akan segera berangkat ke Riyadh untuk memimpin misi diplomatik Teheran yang dibuka kembali pada awal Juni setelah tujuh tahun.

Utusan baru Iran untuk kerajaan tersebut, Alireza Enayati, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian pada Sabtu dan menyampaikan laporan terakhirnya sebelum berangkat ke Riyadh, menurut kementerian tersebut.

Untuk memecahkan keretakan diplomatik selama tujuh tahun, Teheran secara resmi membuka kembali kedutaan besarnya di Riyadh pada bulan Juni, diikuti oleh konsulatnya di Jeddah dan kantor perwakilannya di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Kedua negara telah memutuskan hubungan diplomatik pada tahun 2016 setelah para demonstran menyerbu misi Saudi di Iran menyusul eksekusi seorang pemimpin agama terkemuka Syiah di kerajaan yang mayoritas penduduknya Sunni itu.

Namun mereka sepakat untuk memulihkan hubungan melalui kesepakatan yang ditandatangani di Beijing pada bulan Maret yang ditengahi oleh Tiongkok setelah lima putaran perundingan langsung yang diselenggarakan oleh Irak dan mediasi serta bantuan dari Oman.

Enayati, mantan utusan untuk Kuwait dan wakil Kementerian Luar Negeri urusan regional, baru-baru ini melakukan perjalanan ke Riyadh untuk membantu mempersiapkan kedutaan.

Untuk memecahkan keretakan diplomatik selama tujuh tahun, Teheran secara resmi membuka kembali kedutaan besarnya di Riyadh pada bulan Juni, diikuti oleh konsulatnya di Jeddah dan kantor perwakilannya di OKI.

Kedua negara telah memutuskan hubungan diplomatik pada tahun 2016 setelah para demonstran menyerbu misi Saudi di Iran menyusul eksekusi seorang pemimpin agama terkemuka Syiah di kerajaan yang mayoritas penduduknya Sunni itu.

Namun mereka sepakat untuk memulihkan hubungan melalui kesepakatan yang ditandatangani di Beijing pada bulan Maret yang ditengahi oleh Tiongkok setelah lima putaran perundingan langsung yang diselenggarakan oleh Irak dan mediasi serta bantuan dari Oman.

Enayati, mantan utusan untuk Kuwait dan wakil Kementerian Luar Negeri urusan regional, baru-baru ini melakukan perjalanan ke Riyadh untuk membantu mempersiapkan kedutaan.

Dia menjamu Amirabdollahian di kedutaan pada pertengahan Agustus, ketika diplomat tertinggi tersebut melakukan perjalanan ke kerajaan untuk mengadakan pertemuan dengan rekannya Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Kunjungan Amirabdollahian ke kerajaan tersebut terjadi setelah ia menjamu rekannya dari Arab Saudi di Teheran pada pertengahan Juni, di mana mereka berdua memuji pemulihan hubungan.

Iran mengatakan Presiden Ebrahim Raisi telah menerima undangan untuk melakukan kunjungan bersejarah ke Arab Saudi dalam waktu dekat, namun tanggalnya belum ditentukan.

Dalam sebuah wawancara minggu ini dengan surat kabar lokal Shargh, Enayati mengatakan hubungan bilateral mengalami kemajuan dengan kecepatan yang stabil.

Dia tidak berkomentar secara langsung ketika ditanya tentang pembicaraan Arab Saudi yang sedang berlangsung untuk kemungkinan menormalisasi hubungan dengan musuh bebuyutan Iran, Israel.

Namun dia mengatakan Teheran dan Riyadh sedang mengincar perluasan hubungan di banyak bidang, terutama di bidang kerja sama ekonomi dan investasi.

"Kami serius dan kami merasa Arab Saudi juga serius dalam mengembangkan hubungan dan memperdalam hubungan," kata Enayati.

"Kami sekarang melihat kondisi baru di mana negara-negara di kawasan ini tidak lagi hanya berlokasi di kedua sisi … Teluk namun memainkan peran dalam upaya bersama, yang dapat membuat keamanan menemukan definisi baru dan menjauh dari definisi klasiknya. yang didasarkan pada militerisme," sambung dia.

Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan konsulatnya di Masyhad juga diyakini telah dibuka kembali, dan Abdullah bin Saud al-Anzi, duta besar negara tersebut untuk Oman, dilaporkan terpilih sebagai utusan baru untuk Teheran, namun para pejabat belum mengkonfirmasi rinciannya.


Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Arab Saudi Iran Timur Tengah Muslim Syiah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :