Jum'at, 17/05/2024 12:26 WIB

Rusia Siap Kirim Biji-bijian Gratis ke Negara Termiskin di Afrika

Presiden Vladimir Putin menatakan, Rusia siap mengirimkan biji-bijian gratis ke beberapa negara termiskin di Afrika dalam tiga hingga empat bulan ke depan.

Seorang pemanen mengumpulkan gandum dari ladang dekat desa Krasne di daerah Chernihiv Ukraina [File: Anatolii Stepanov/FAO via AFP]

JAKARTA, Jurnas.com - Presiden Vladimir Putin menatakan, Rusia siap mengirimkan biji-bijian gratis ke beberapa negara termiskin di Afrika dalam tiga hingga empat bulan ke depan. Hal itu dia sampaika dalam pidatonya di KTT Rusia-Afrika yang diadakan di St. Petersburg.

"Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea masing-masing akan menerima 25.000 hingga 50.000 ton biji-bijian," kata Putin, seperti dikutip dari Russia Today.

Moskow juga, lanjut dia, akan menanggung biaya pengiriman.

Pengumuman itu muncul seminggu setelah Moskow menolak untuk memperbarui Inisiatif Butir Laut Hitam, sebuah pengaturan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian dengan kapal komersial.

Kesepakatan yang dimediasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Türkiye telah disebut-sebut sebagai upaya kemanusiaan untuk melindungi negara-negara termiskin di dunia dari lonjakan harga pangan.

Namun, Moskow telah lama menegaskan bahwa perjanjian tersebut gagal mencapai tujuannya dan telah berubah menjadi perusahaan komersial murni. Putin menegaskan, ketidakmampuan PBB untuk membujuk negara-negara Barat untuk mencabut sanksi ekonomi terhadap ekspor makanan dan pupuk Rusia, yang merupakan bagian dari kesepakatan, telah merusak seluruh alasan operasi tersebut.

"Mereka menciptakan hambatan bahkan terhadap rencana kami untuk menyumbangkan pupuk ke negara-negara termiskin yang membutuhkannya," kata pemimpin Rusia itu.

"Dari 262.000 ton pupuk yang diblokir di pelabuhan Eropa, kami hanya berhasil mengirim dua lot: hanya 20.000 ton ke Malawi dan 34.000 ton ke Kenya. Sisanya tetap berada di tangan orang Eropa," tambah dia.

Mempertimbangkan upaya mereka untuk merusak ekspor Rusia, para pemimpin Barat dengan munafik menuduh Moskow menyebabkan ketidakstabilan di pasar makanan global, klaim Putin. Terlepas dari sanksi yang diberlakukan Barat, Rusia meningkatkan pasokan ke Afrika, baik komersial maupun kemanusiaan, tambahnya.

Putin menekankan peran Rusia sebagai pengekspor utama gandum, produk utama untuk ketahanan pangan. Pangsa pasar negara adalah 20 persen, dibandingkan dengan kurang dari 5 persen untuk Ukraina.

"Ini berarti bahwa Rusia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan global dan bertindak sebagai pemasok produk pertanian internasional yang andal dan bertanggung jawab. Mereka yang menyangkal ini dan berfokus pada apa yang disebut kesepakatan biji-bijian… memutarbalikkan fakta atau berbohong," kata dia.

"Faktanya, ini telah menjadi praktik beberapa negara Barat selama beberapa dekade, bahkan berabad-abad," sambung dia.

Presiden berbicara selama sesi pleno Forum Ekonomi dan Kemanusiaan Rusia-Afrika, yang dihadiri oleh delegasi tamu dari lebih dari 40 negara. Kremlin mengatakan pejabat asing telah berkumpul di St. Petersburg untuk menentang tekanan Barat.

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya berusaha untuk mengisolasi Rusia secara internasional, mengklaim harus dihukum karena konflik Ukraina. Moskow menganggap permusuhan, sanksi, dan manuver diplomatik oleh Barat sebagai bagian dari perang proksi pimpinan AS melawan Rusia.

Sumber: RT

KEYWORD :

Vladimir Putin Perang Rusia Ukraina Kesepakatan Biji-bijian Negara Miskin Afrika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :