Jum'at, 17/05/2024 18:06 WIB

Bakamla Ungkap Kronologi Penangkapan Kapal Supertanker Iran

Bakamla Ungkap Kronologi Penangkapan Kapal Supertanker Iran

Kapal KN Marore melakukan pengawasan terhadap kapal supertanker Iran (Foto: Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Keamanan Laut (Bakamla) menahan kapal supertanker berbendera Iran pada Jumat pekan lalu, karena melakukan pemindahan barang dan membuang limbah secara ilegal perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia.

Kepala Bakamla, Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengatakan, kapal beserta nahkoda dan kru kapal hingga saat ini masih ditahan di Batam, Kepulauan Riau pasca penangkapan di perairan Malaysia.

"Tanggal 7 Juli kurang lebih hari Jumat, Pusat Informasi Maritim Bakamla mendeteksi spot yang mencurigakan. Spot itu ada titik, ada blok yang mencurigakan. Itu menjelang sunrise, jadi pagi hari. Ada kejadian mencurigakan di ZEE Indonesia," kata Aan dalam konferensi pers dilansir dari Antaranews pada Selasa (11/7).

Bakamla lalu melakukan patroli udara untuk mendeteksi titik mencurigakan tersebut. Disusul oleh kapal patroli Bakamla KN Pulau Marore-322. Sekitar pukul 07.30 WIB, KN Pulau Marore menemukan dua kapal supertanker Iran, MT Arman 114, dan kapal supertanker Kamerun, MT STinos.

"Kapal punya hak lintas damai, kapal negara manapun boleh melintas di ZEE selama dia tidak melakukan kegiatan-kegiatan. Setelah dilihat dan didekati KN Marore terlihat dua kapal supertanker melaksanakan transshipment. Terlihat tali-tali menempel," imbuh dia.

Melalui alat komunikasi, lanjut Aan, KN Marore sempat memerintahkan kapal untuk berhenti. Namun, panggilan itu diabaikan, sembari membuang limbang ke laut. Dalam proses pengejaran, kru KN Pulau Marore juga sempat melepaskan tembakan peringatan. Peringatan itu lagi-lagi diindahkan.

"Waktu itu memang saya tidak izinkan menembak kapalnya, meskipun aturannya kalau sudah tahap-tahap terakhir boleh menembak. Tetapi karena bawa bahan bakar, kalau ditembak dampaknya luar biasa. Sehingga tetap kami bayang-bayangi kami ikuti terus. Tetapi karena kapal ini nakal, kapal ini masuk sampai ZEE Malaysia," imbuh dia.

Kepala Bakamla kemudian menghubungi Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) untuk meminta izin melakukan pengejaran. Upaya pengejaran turut dibantu oleh APMM yang mengerahkan pasukan khusus dan helipoter. Walhasil, kapal Iran berhasil ditahan, sedangkan kapal Kamerun melarikan diri.

KEYWORD :

Bakamla Kapal Supertanker Iran Kamerun




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :