Ilustrasi belanja online.
Jurnas com - Selain mengenali e-commerce yang kredibel dan banyak direkom pelanggan, sebelum melakukan transfer biasakan cek dulu rekening tujuan ke aplikasi Kominfo: cekrekening.id atau kredibel.co.id. Memang sedikit ribet, tapi jadikan ini kebiasaan baru agar aman berbelanja di dunia digital.
”Kalau bimbang, minta rekomendasi teman. Bila perlu, gunakan rekening bersama, syukur bisa COD (cash on delivery),” saran Direktur LKP Mitra Ilmu - Tulungagung, Khotibul Umam, saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Lapangan Desa Durenan, Kec. Durenan, Kab. Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (28/4).
Ribet jangan jadi masalah, lanjut Khotibul Umam, karena tidak ada yang aman 100 persen di ruang digital. ”Yang bisa kita lakukan hanya mencegah dan menghindar menjadi korban penipuan belanja online,” terang Umam, dalam diskusi luring yang diselenggarakan di tengah Festival Budaya Ketupat gelaran Karang Taruna ”Taruna Bhakti” Durenan.
Mengusung tema ”Hati-hati Dalam Jual Beli Online”, diskusi kali ini diikuti oleh kalangan komunitas pemuda Kab. Trenggalek. Selain Umam, diskusi juga menghadirkan narsum: Wakil Ketua RTIK Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi, Pelatih Pusdikcab RTIK Tulungagung Mohamad Subaweh, serta founder @singyourmind.id Mohammad Noviyanto sebagai moderator.
Ismanu Roziqi mengatakan, mengecek e-commerce yang kredibel penting dilakukan oleh pemula yang suka tergoda tawaran barang-barang murah di pasar online, yang kini makin berlimpah ruah. Mulai dari baju, jam tangan, tas murah mengaku ”branded”, dan barang menggoda lainnya. Ternyata, begitu ditransfer, yang dikirim barang palsu.
Usman Kansong Mundur dari Dirjen IKP
”Ini sudah banyak makan korban. Solusinya, intip komentar dan ulasan produk, serta e-commerce yang menawarkan, apakah kredibel dan aman. Atau, disinyalir sudah banyak melakukan penipuan. Mendingan biasakan minta pendapat teman atau saudara yang sering bertransaksi online. Minta share pengalaman mereka, agar kita tidak ikut jadi korban,” urai Ismanu Roziqi.
Hal lain yang menurut Roziqi masih kurang di kalangan warganet adalah peran serta untuk mencegah meluasnya korban penipuan jual beli online. ”Kalau kita terpaksa jadi korban penipuan, laporkan ke instansi terkait agar tidak terulang pada teman dan korban lain. Cukup stop di kita saja,” ujarnya.
Laporan bisa dilakukan ke kepolisian di lapor.go.id atau SMS ke 1708. Kalau kita menjadi korban penipuan spam, lanjut Rosiqi, bisa adukan ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), ke twitter @aduan BRTI. Bahkan, kalau Anda mengenal penjual lewat akun Instagram tempat dia bikin promo, kita bisa melapor ke Instagram di akun @Indonesia Blacklist, agar akun perusahaan yang terindikasi menipu itu di-blacklist.
Meski dunia digital kini hadir tanpa batas, narsum Mohamad Subaweh mengajak warganet untuk menjadikan ruang digital sebagai ruang yang berbudaya. Ruang tempat kita tumbuh dan berkembang, mengembangkan anak-anak kita agar beretika dan bermartabat, serta menjaga tata krama dan kesopanan.
”Etika sesuai ajaran Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika tetap harus menjadi acuan dalam berinteraksi di dunia digital. Menerapkan pola itu akan menjadikan kita terus aman dan dihargai oleh sesama warga digital sebagai warga yang bermartabat,” pungkas Subaweh.
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta warga masyarakat hingga 2024.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo yang dilaksanakan sejak 27 Januari 2023, menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta. Utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. Berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring, IMCD membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.
KEYWORD :Kemenkominfo IMCD Digital Belanja