Senin, 06/05/2024 22:35 WIB

Didemo Mahasiswa, SBY Tak Pantas Marah

Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Jakarta - Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada pihak yang menunggangi dan memprovokasi gerakan mahasiswa yang menggelar aksi demo di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan.

Menanggapi hal itu, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Adian Napitupulu mengatakan, tidak sepantasnya seorang mantan presiden marah dengan tuntutan para mahasiswa terebut.

Kata Adian, seharusnya semua mantan presiden, semua Jenderal, semua aparatur negara dan seluruh masyarakat mendukung sikap mahasiswa.

"Saran saya kalau mau komentar ya komentarlah tentang dugaan ada nya Makar jangan komentari aksi yang justru ingin menjaga keutuhan NKRI dan menjaga Pancasila sebagai Ideologi Negara," kata Adian, melalui rilis yang diterima Jurnas.com, Rabu (8/2).

Sebab, kata Adian, mahasiswa adalah generasi muda Intelektual yang mampu berfikir dan bergerak sendiri. Jangan pernah meremehkan mereka dengan menuding kegiatan mereka di dalangi, ditunggangi," tegasnya.

Kata Adian, tidak ada yang salah dalam pertemuan mahasiswa maupun hasil pertemuan para kaum intelektual tersebut. Dimana, mereka menolak Isu SARA, meminta agar pelajaran Pancasila di lakukan di sekolah-sekolah, melawan organisasi yang ingin merubah Pancasila dan Pemberantasan Korupsi.

"Dalam pernyataan sikap mereka tidak ada satupun menyebut nama orang ataupun organisasi atau partai politik. Dengan demikian aneh bagi saya jika ada yg merasa tersinggung sementara namanya tidak disebutkan," terangnya.

Pasca kediamannya digeruduk ratusan mahasiswa, SBY berkicau seolah keamanannya sedang terancam. Sebab, aksi demo tersebut tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. SBY merasa dilecehkan dan haknya sebagai warga negara untuk memperoleh keadilan dan keamanan diganggu.

SBY meminta ketegasan kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait hak setiap warga negara untuk memperoleh perlindungan dan keadilan hukum.

"Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri,dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*," tulis SBY dalam akun twitternya di @SBYudhoyono, Senin (6/2).

Kicauan SBY itu menanggapi aksi ratusan massa yang menggeruduk kediamannya di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan. "Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," kicau SBY.

Semestinya, kata SBY, aparat kepolisian mengantisipasi aksi demo ratusan mahasiswa tersebut. Sebab, Undang-Undang melarang menggelar unjuk rasa di rumah pribadi.

"Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya. *SBY*," tegasnya.

KEYWORD :

Rumah SBY Digeruduk Demo Mahasiswa SBY Paranoid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :