Kamis, 09/05/2024 00:15 WIB

Tesla Akui Berhentikan Empat Persen Karyawan

Mereka akan berserikat dengan Workers United Upstate New York, yang akan membantu memberi mereka suara di tempat kerja mereka

Logo Tesla terlihat di Taipei, Taiwan 11 Agustus 2017. Reuters/Tyrone Siu

Jakarta, Jurnas.com - Tesla Inc (TSLA.O) mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka memberhentikan 4 persen karyawan di tim pelabelan Autopilot di Buffalo sebagai bagian dari siklus tinjauan kinerja yang dilakukan setiap enam bulan.

Pembuat mobil tersebut menanggapi keluhan serikat pekerja yang diajukan ke agen pemerintah yang menyatakan bahwa perusahaan memberhentikan lusinan karyawan dari departemen Autopilot di pabrik Buffalo di New York, sehari setelah para pekerja meluncurkan kampanye untuk membentuk serikat pekerja.

Perusahaan mengatakan karyawan yang terkena dampak diidentifikasi pada 3 Februari, sebelum kampanye serikat pekerja diumumkan. "Kami menyadari kegiatan pengorganisasian kira-kira 10 hari kemudian," kata perusahaan itu, menambahkan bahwa PHK mendahului kampanye serikat pekerja.

Awal pekan ini, pekerja Tesla di New York mengatakan mereka akan berserikat dengan Workers United Upstate New York, yang akan membantu memberi mereka suara di tempat kerja mereka.

Serikat Pekerja Serikat Buruh Bagian Utara New York dalam pengajuan ke Badan Hubungan Perburuhan Nasional AS (NLRB) sebelumnya pada hari Rabu menuduh pembuat mobil paling berharga di dunia membalas dengan memberhentikan beberapa karyawan "sebagai pembalasan atas aktivitas serikat pekerja".

Perusahaan memecat lebih dari 30 karyawan, kata serikat pekerja dalam pernyataannya, menambahkan bahwa para pekerja juga menerima email dengan kebijakan terbaru, yang melarang mereka merekam rapat di tempat kerja tanpa izin semua peserta.

"Kebijakan ini melanggar undang-undang perburuhan federal dan juga melanggar undang-undang izin satu pihak New York untuk merekam percakapan."

Selama enam bulan terakhir, perusahaan mengatakan basis karyawan departemen telah tumbuh 54% menjadi 675 karyawan pada awal minggu ini, dari 437 sebelumnya.

Karyawan telah meminta pembuat mobil listrik untuk menghormati hak mereka untuk mengorganisir serikat pekerja dan meminta perusahaan untuk menandatangani Prinsip Pemilihan yang Adil, yang akan mencegah Tesla mengancam atau membalas pekerja.

Chief Executive Officer Elon Musk di masa lalu telah vokal tentang penentangannya terhadap serikat pekerja dan mengatakan dalam tweet tahun 2018 bahwa karyawan akan kehilangan opsi saham mereka jika mereka membentuk serikat pekerja, mendorong NLRB untuk memintanya menghapus tweet tersebut.

KEYWORD :

Tesla Karyawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :