Jum'at, 03/05/2024 14:53 WIB

Pembakar Hutan, Kata Jokowi: Tidak Usah Kasih Peringatan

Aparat hukum harus tegas dan menyelesaikan kasus-kasus kebakaran hutan yang ada.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi

Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta agar mencabut usaha terhadap perusahaan yang terlibat dalam kebakaran hutan. Dia juga menegaskan, agar tahun 2017 tidak usah lagi pakai peringatan. "Bekukan ya bekukan. Cabut ya cabut. Kalau tegas pasti kebakaran ini juga akan dijaga bersama, semua akan menjaga," ujarnya.

Hal itu dikemukakan Jokowi sapaan Presiden Joko Widodo di Istana Negara usai menggelar rapat koordinasi yang dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Gubernur, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Jambi Zumi Zola, dan sejumlah gubernur lainnya.

"Angka kerugian pada 2015 bukan angka yang kecil, ada Rp220 triliun. Aparat hukum harus tegas dan menyelesaikan kasus-kasus kebakaran hutan yang ada. Saya ingatkan lagi tidak boleh ada kompromi berkaitan dengan kebakaran hutan," tambah Presiden.

Dikatakan Jokowi lagi, semua perusahaan swasta yang sudah diberikan konsesi harus benar-benar merawat dan memelihara wilayahnya. Dan segera proses yang tegas dan eksekusi ketika sudah ada keputusan hukum yang mengikat.  "Supaya tidak ada lagi yang berani bertindak macam-macam," ujarnya.

Dengan kondisi itu,  Presiden berharap Badan Restorasi Gambut (BRG) mulai bergerak untuk mengelola lahan gambut yang terbakar pada 2015 lalu. "Saya harap sinergi antara instansi pemerintah pusat bersama Polri, TNI dan pemerintah provinsi kabupaten kota agar betul-betul bersinergi dalam mencegah.

"Bergerak cepat turun ke lapangan saat api masih dalam posisi kecil agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi pada 2017," ujar  Presiden Jokowi.

KEYWORD :

Pembakar Hutan Presiden Jokowi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :