Jum'at, 17/05/2024 15:42 WIB

Langka, Pemimpin Chechnya Akui 23 Pasukannya Tewas dan 58 Cedera

Langka, Pemimpin Chechnya Akui 23 Pasukannya Tewas dan 58 Cedera

Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. (Chingis Kondarov/Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov telah mengakui kerugian tinggi di jajarannya setelah penembakan artileri oleh pasukan Kyiv. Komentar Kadyrov ini terbilang tidak biasa.

"Pada awal minggu ini, salah satu unit Chechnya ditembaki di wilayah Kherson," kata Kadyrov, sekutu terkemuka Presiden Rusia Vladimir Putin. "Dua puluh tiga pejuang tewas dan 58 lainnya terluka."

Sekutu Kremlin jarang mengungkapkan kekalahan tetapi mengakui bahwa kerugian di antara para pejuangnya, yang mendukung Rusia, besar pada hari itu.

Sumber Ukraina telah melaporkan awal pekan ini bahwa unit Chechnya di wilayah selatan Ukraina Kherson telah memberikan lokasinya melalui foto di jejaring sosial, yang menyebabkannya terkena tembakan artileri.

Komentar Kadyrov tidak biasa mengingat pasukan pro-Moskow jarang mengakui kerugian besar di medan perang, dan pejabat Rusia tidak mempublikasikan angka korban mereka sendiri.

Pemimpin Chechnya juga meminta rekan-rekannya untuk dimobilisasi untuk perang di Ukraina.

Sejak awal perang Rusia lebih dari delapan bulan yang lalu, Kadyrov telah membedakan dirinya sebagai salah satu pendukung konflik yang paling sengit dan juga telah mengirim unitnya sendiri ke Ukraina.

Tetapi dia secara teratur mengkritik kepemimpinan tentara Rusia – sering kali dalam hubungannya dengan pemodal dari unit tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, karena terlalu lunak. Kadyrov juga menyerukan penggunaan senjata nuklir terhadap Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membandingkan perjuangan negaranya melawan Rusia dengan perlawanan Nazi dalam Perang Dunia II, dengan mengatakan bahwa Moskow mengejar tujuan yang sama seperti yang pernah dilakukan Nazisme.

"Bentuk kejahatan telah berubah, tetapi esensinya tidak berubah," kata Zelenskyy dalam pesan video yang disiarkan di Kyiv pada Kamis malam.

Rusia, katanya, telah berubah dari tetangga menjadi agresor menjadi teroris – dan bersalah atas kejahatan perang.

 

KEYWORD :

Chechnya Ramzan Kadyrov Perang Rusia dan Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :