Selasa, 23/04/2024 15:24 WIB

Rusia: Senjata Nuklir Strategis Dipakai Pertahankan Wilayah Baru

Rusia: senjata nuklir strategis dipakai pertahankan wilayah baru

Moskow tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah yang diperkirakan akan dicaplok (File: AP)

JAKARTA, Jurnas.com - Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan bahwa setiap senjata di gudang senjata Moskow, termasuk senjata nuklir strategis, dapat digunakan untuk mempertahankan wilayah yang tergabung dalam Rusia dari Ukraina.

Medvedev, yang juga wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan pada Kamis bahwa referendum yang diselenggarakan oleh otoritas yang didirikan Rusia dan separatis di sebagian besar wilayah Ukraina yang diduduki akan berlangsung, dan bahwa tidak ada jalan kembali.

"Republik Donbas (Donetsk dan Luhansk) dan wilayah lainnya akan diterima di Rusia," katanya dalam sebuah unggahan di Telegram, merujuk pada daerah yang memisahkan diri di jantung industri timur Ukraina.

Komentarnya muncul setelah Presiden Vladimir Putin memperingatkan pada Rabu bahwa Moskow akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi integritas teritorial Rusia saat ia bergerak untuk memobilisasi 300.000 pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina.

Medvedev, yang secara teratur mengeluarkan pernyataan agresif di Barat dan Ukraina, menambahkan bahwa perlindungan semua wilayah akan diperkuat secara signifikan oleh angkatan bersenjata Rusia.

"Rusia telah mengumumkan bahwa tidak hanya kemampuan mobilisasi, tetapi juga setiap senjata Rusia, termasuk senjata nuklir strategis dan senjata berdasarkan prinsip-prinsip baru, dapat digunakan untuk perlindungan tersebut," katanya.

Pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia akan berlangsung di bagian yang dikuasai Rusia di provinsi Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhia Ukraina, serta bagian dari provinsi Mykolaiv, mulai Jumat - dan secara luas diharapkan menghasilkan hasil yang sangat mendukung bergabung dengan Rusia.

Pemungutan suara, yang akan berlangsung di bawah pendudukan militer tanpa pengawasan dari luar, telah dicap palsu oleh Kyiv dan sekutu Baratnya.

Jika secara resmi diterima di Federasi Rusia, wilayah pendudukan, di mana serangan balasan Ukraina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, akan di bawah doktrin nuklir Moskow, berhak atas perlindungan dari senjata nuklir Rusia.

Moskow tidak sepenuhnya mengontrol salah satu dari empat wilayah yang diperkirakan akan dicaploknya, dengan hanya sekitar 60 persen Donetsk dan 66 persen Zaporizhia saat ini dipegang oleh tentara Rusia.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Dmitry Medvedev Perang Rusia dan Ukraina Vladimir Putin Senjata Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :