Jum'at, 26/04/2024 21:07 WIB

Litbang Kompas: Mayoritas Responden Nilai Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

Litbang Kompas merilis hasil suveri terkait dengan subsidi BBM yang dikucurkan oleh pemerintah.

Illustrasi. Pengisian BBM jenis Partalite di SPBU. (Foto Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Litbang Kompas merilis hasil suveri terkait dengan subsidi BBM yang dikucurkan oleh pemerintah. Hasilnya, mayoritas responden menilai menilai subsidi BBM yang diberikan pemerintah selama ini dinilai tidak tepat sasaran.

Litbang Kompas membeberkan sebanyak 59,7 responden menyatakan subsidi harga BBM tidak tepat sasaran dan 9,7 persen menyatakan sangat tidak tepat sasaran.

Hanya 25,2 persen responden yang menyatakan tepat sasaran dan 1,2 persen responden yang merasa sangat tepat sasaran. Sementara 4,2 persen responden menyatakan tidak tahu.

Dalam survei itu juga diketahui bahwa responden ingin subsidi BBM yang dikurangi pemerintah bisa dipakai untuk tiga program lainnya.

Sebanyak 45,8 persen meminta dialihkan untuk memberi bantuan kepada masyarakat melalui bantuan langsung tunai (BLT dan bantuan sosial (bansos).

“Sebanyak 27,3 persen responden ingin digunakan untuk membangun infrastruktur transportasi umum,” tulis survei Litbang Kompas.

Selanjutnya, 18,9 persen responden ingin anggaran subsidi BBM dapat dipakai untuk membangun fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit.

Survei diselenggarakan pada 6-9 September 2022 dan melibatkan 504 responden dari 34 provinsi dengan metode wawancara.

Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dan margin of error lebih kurang 4,37 persen.

KEYWORD :

Kenaikan Harga BBM Subsidi BBM Survei Litbang Kompas Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :