Minggu, 28/04/2024 07:10 WIB

Jika Kesepakatan Dilanggar, BEM SI Ancam Gelar Reformasi Jilid 2

BEM SI berunjuk rasa menyampaikan kekecewaan terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat.

Demo Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Indonesia

Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia (BEM SI) yang melakukan unjuk rasa di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/1), mengancam akan menggelar aksi Reformasi Jilid 2 jika pemerintah melanggar empat poin penting yang telah disepakati.

“Jika ditemukan pelanggaran dalam waktu 90 hari maka reformasi jilid 2 akan segera ditegakkan,”ujar Bagus, perwakilan BEM SI.

Seperti diketahui, ribuan mahasiswa atas nama BEM SI berunjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Jakarta Pusat sejak Kamis (12/1) pagi. Mereka baru mulai membubarkan diri sekitar pukul 20.00 WIB.

BEM SI berunjuk rasa menyampaikan kekecewaan terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat. Mereka hanya ditemui Staf Kepresidenan Teten Masduki dan disepakati empat butir kesepahaman terkait dengan kebutuhan bahan pokok masyarakat dan pasokan bahan bakar minyak (BBM).

Empat poin yang disepakati pihak Istana dan demonstran itu adalah, pemerintah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di seluruh Indonesia. Kedua, dampak kenaikan harga BBM tidak akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok. Ketiga pemerintah jamin kenaikan listrik dilakukan untuk kepentingan rakyat dan tepat sasaran, jika tidak tepat sasaran dapat dilaporkan ke PLN dan akan mendapat subsidi. Keempat kenaikan harga pengurusan STNK atau BPKB untuk meningkatkan pelayanan kepolisian dan ada sosialisasinya seperti apa yang ingin ditingkatkan dan pemerintah menjamin itu.

 

Muhajir

KEYWORD :

Demo 121 Demo Mahasiswa Reformasi Jilid 2




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :