Jum'at, 17/05/2024 13:50 WIB

Ukraina Sebut Sanksi Uni Eropa terhadap Rusia Tidak Cukup

Ukraina sebut sanksi Uni Eropa terhadap Rusia tidak cukup

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell tiba pada hari kedua pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa ketika para pemimpin Uni Eropa berusaha untuk menyetujui sanksi minyak Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina, di Brussels, Belgia 31 Mei, 2022. Reuters/Johanna Geron

JAKARTA, Jurnas.com - Sanksi terbaru Uni Eropa terhadap Rusia, yang melarang sebagian besar impor minyaknya, tidak cukup dan langkah sanksi sejauh ini terlalu lambat. Demikian kata seorang pejabat senior di kantor kepresidenan Ukraina dalam pidatonya di Madrid, Selasa (31/5).

Dalam pembalasan terberat blok itu terhadap Moskow sejak invasi ke Ukraina tiga bulan lalu, pertemuan puncak Uni Eropa di Brussels pada Senin (30/5) menyetujui langkah-langkah yang menurut para pejabat akan segera memotong lebih dari dua pertiga impor minyak dari Rusia, dan 90 persen pada akhir tahun.

"Jika Anda bertanya kepada saya, saya akan mengatakan terlalu lambat, terlalu terlambat dan jelas tidak cukup," kata Ihor Zhovkva, wakil kepala kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy.

Ia mengatakan, Ukraina juga tidak senang dengan kecepatan pengiriman senjata dari Barat. "Kami jelas tidak puas," kata Zhovkva menanggapi pertanyaan setelah pidatonya.

"Jika kami puas, kami akan segera memulai pembebasan Mariupol dan mengusir pasukan Rusia dari Donbas," katanya. "Kami percaya pada janji."

KEYWORD :

Uni Eropa Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :