Jum'at, 17/05/2024 15:18 WIB

KH. Ahmad Baso Ungkap Kisah Kedekatan Habib Idrus dengan Bung Karno

Pendiri lembaga pendidikan Islam Alkhairaat di Palu

KH. Ahmad Baso dalam acara Inspirasi Ramadan BKN PDI Perjuangan

Jakarta, Jurnas.com - Cendekiawan muslim asal Sulawesi Selatan, KH. Ahmad Baso menyampaikan kisah Habib Idrus bin Salim Al-Jufri yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan serta menjaga kesatuan NKRI pasca-kemerdekaan.

Habib Idrus adalah ulama yang mempelopori berdirinya lembaga pendidikan Islam Alkhairaat di Palu, Sulawesi Tengah. Berjasa menyiapkan SDM berjiwa nasionalis dalam meraih kemerdekaan Indonesia.

"Beliau dikenal memiliki kedekatan dan hubungan yang kuat dengan Proklamator Kemerdekaan RI, Ir Soekarno," tutur KH Ahmad Baso dalam Inspirasi Ramadan yang digelar Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan, Jumat (8/4/2022).

Dialog yang dipandu host Mirza Ahmad itu mengangkat tema “Keteladanan Habib Idrus bin Salim Al-Jufri: Ulama Kharismatik Asal Tarim Hadramaut yang mempelopori berdirinya lembaga pendidikan Islam Alkhairaat di Palu, Sulawesi Tengah”.

KH. Ahmad Baso menuturkan, Habib Idrus adalah sosok yang sangat kaya ilmu pengetahuan, dan sudah berkelana di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, hingga Papua.

Kemudian menetap dan mendirikan pesantren di Palu. Kisahnya, Habib Idrus dibekali tanah oleh bapaknya, kemudian diminta untuk menetap dan menebarkan agama di daerah yang tanahnya cocok dengan tanah yang dibawa.

"Dalam kehidupan tarikat atau sufi, memang seperti itu biasanya," tutur Ahmad Baso yang dikenal sebagai peneliti Islam Nusantara.

Ia menuturkan tentang kedekatan hubungan antara Habib Idrus dengan Soekarno. Pada masa perjuangan dan di awal-awal kemerdekaan, Bung Karno dan Habib Idrus kabarnya sering bertemu.

"Saat kemerdekaan 1945, Habib Idrus membuat syair yang sangat indah. Beliau membacakan syair menyambut kemerdekaan, dan saking terkenalnya sampai sekarang pun sering diputar," ujar Ahmad Baso.

Salah satu syair Habib Idrus itu, lanjut Ahmad Baso, menggambarkan tentang sangsaka merah putih sebagai simbol Persatuan dan Kebangsaan Indonesia.

Karena itu, Habib Idrus pun dikenang karena berkontribusi terhadap bendera merah putih, yakni dengan memberi penguatan simbol merah putih dalam syair berbahasa Arab yang artinya:

"Wahai bendera kemuliaan, berkibarlah sentosa di tanah ini. (Indonesia Raya)," ujar Ahmad Baso mengutip potongan syair Habib Idrus.

Bagi Ahmad Baso, kebanggaan yang ditunjukkan Habib Idrus itu sangat luar biasa pada masa itu. Sebab beliau adalah ulama dari Arab, namun memiliki semangat patriotik dan kebanggaan dengan simbol negara Indonesia.

Apa yang ditunjukkan Habib Idrus di masa kemerdekaan itu, kata Ahmad Baso, bukan sekedar luapan emosional Indonesia merdeka, tapi ada penghayatan Indonesia sebagai sebuah bangsa bersatu dari sabang sampai merauke.

Ikatan kedekatan Soekarno dengan Habib Idrus juga digambarkan dengan gubahan syair berikut ini:

"Ya Soekarno, panjang umurmu. Anda membawa obat bagi kami, yakni nasionalisme kebangsaan," kata Ahmad Baso membacakan arti dari gubahan syair berbahasa Arab karya Habib Idrus.

"Dengan merah putih menjadi perekat dari Sabang sampai Merauke. Itu panjangnya dari Maroko sampai ke Iran. Indonesia yang memiliki banyak suku bisa bersatu. Inilah yang dimaksud Soekarno memberikan obat dengan nasionalisme kebangsaan yang diajarkan," jelas Ahmad Baso.

Terkait jiwa nasionalisme kebangsaannya, Habib Idrus juga telah membuktikannya. Diceritakan pada 1950-an dan 1960-an, ketika masa pemberontakan PRRI, Daarus Islam, Kahar Muzakkar, diketahui bahwa Habib Idrus pun mendapat bujuk rayu untuk bergabung bahkan diiming-imingi imbalan materi.

"Namun apa kata Habib Idrus, beliau menegaskan sampai mati pun tidak akan pernah mengkhianati NKRI," tegas Kiai Baso.

KEYWORD :

KH. Ahmad Baso Habib Idrus bin Salim Al-Jufri Bung Karno BKN PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :