Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti saat memberikan keterangan pers, Jakarta, Sabtu (5/3).
JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan pemilihan Young Ambassador 2022.
Young Ambassador merupakan kegiatan Youth Entrepreneurship and Employement Support Services (YESS) yang diinisiasi Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD).
"Young Ambassador ini merupakan ajang pemilihan anak-anak muda yang telah sukses di sektor pertanian untuk berperan secara aktif mempromosikan potensi sektor pertanian kepada pemuda lainnya," kata Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti saat memberikan keterangan pers, Jakarta, Sabtu (5/3).
Idha menjelaskan, siapa pun bisa menjadi Young Ambassador asalkan ia adalah wirausaha yang bergerak di sektor pertanian baik pria atau wanita atau bahkan disabilitas yang usia 17 -35 tahun.
Selanjutnya, memiliki usaha mikro atau kecil (UMK) di bidan pertanian dari hulu sampai dengan hilir maupun jasa pertanian yang sudah berjalan dua tahun berturut-turut.
Melalui Pelatihan, Kementan Tingkatkan Kompetensi Pengurus P4S menjadi Penyuluh Pertanian Swadaya
"Kemudian memiliki dan aktif menggunakan media sosial, serta bersedia secara penuh mengutuk rangkaian tahapan kegiatan yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara," jelas Idha.
Disebutkan Idah, keuntungan menjadi peserta Young Ambassador adalah memperoleh peningkatan kapasitas diri melalui pembekalan/ bootcamp yang mencangkup wawasan agribisnis, kemampuan public speaking, penggunaan media, dan kepemimpinan.
"Young Ambassador juga memperoleh kesempatan mempublikasikan usaha anda melalui kanal-kanal Program YESS, memperoleh jasa mentoring selama 6 bulan dan memperoleh transportasi/akomodasi selama mengikuti kegiatan yang disponsori Program YESS," kata Idha.
Ia membeberkan kriteria Young Ambassador 2022. Pertama, wirausaha muda pertanian yang menghasilkan produk pertanian dengan pengolahan lanjutan untuk meningkatkan nilai tambah.
Kedua, wirausaha muda pertanian yang memberikan dampak ke lingkungan sekitar dalam upaya menumbuhkan ekosistem kewirausahaan.
"Terakhir, wirasusaha muda pertanian yang menerapkan teknologi dalam usahanya, baik teknologi pertanian atau teknologi informasi dalam upaya kualitas produk, efisiensi biaya, dan/atau jangkauan pasar," kata Idha.
Seleksi dan pendaftan Young Ambassador di tahun 2022 dilakukan melalui undangan wirausaha pertanian di seluruh Indonesia Pendidikan UPT BPPSDMP dan pengurus Duta Petani Andalan (DPA) dan Duta Petani Milenial (DPM).
"Mulai 14-20 akan dimulai pendaftaran dan seleksi. Selanjutnya, di akhir Maret 24 -29 kita akan melakukan bootcame untuk memilih 50 calon terbaik dari seluruh Indonesia. Tanggal 1-3 Mei kita akan lakukan penjurian dan penetapannya akan dilakukan pada Juni," jelasnya.
Di berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa komposisi penduduk Indonesia 70 persen di antaranya adalah generasi milenial.
Sementara itu, Indonesia juga memiliki potensi agraris yang melimpah. Dengan demikian, jika dikolaborasikan dengan baik niscaya akan menjadi peluang sumber lapangan yang luar biasa.
"Pertanian itu jelas janjinya, jelas menguntungkan, kamu belum tau aja, kamu belum coba. Belum pernah saya melihat pertanian yang dilakukan secara baik dan benar membuat orang mengalami kerugian dan kesulitan, karena pertanian tidak pernah ingkar janji," kata Syahrul.
Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, juga memperkuat pernyataan tersebut dengan mengatakan, masa depan tonggak pertanian dan saat ini ada di tangan anak muda.
"Pertanian adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan. Selama manusia hidup selama itu pula pertanian menjadi kebutuhan. Maka ayo anak muda, tunggu apa lagi untuk bergabung di pertanian. Ini masa kalian untuk memimpin pembangunan pertanian Indonesia," ajak Dedi.
KEYWORD :Young Ambassador 2022 Petani Milenial Dedi Nursyamsi Idha Widi Arsanti
