Jum'at, 17/05/2024 16:58 WIB

NU Diajak Berikan Ruang Lebih Besar Bagi Generasi Z

Presiden Jokowi menyebut kelompok muda profesional NU banyak yang bekerja di korporasi, perusahaan rintisan global atau konsultan konsultan global.

Presiden Jokowi dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU di Balikpapan Sport and Convention Center, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, Jurnas.com - Kita perlu memberikan ruang yang lebih besar kepada warga NU dari generasi milenial, dari generasi Gen Z untuk tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden KH. Ma`ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Rais Aam NU KH Miftachul Akhyar, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf serta pejabat terkait lainnya.

"Kaum muda NU yang aktif di `creative industry`, di `fashion designer`, di grafik `designer` dan lain-lain. Kaum muda NU yang menjadi `IT specialist`, `programmer`, `IT security expert`, `web developer` dan lain-lain, banyak sekali, ini yang harus diambil dan dimanfaatkan," ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyebut kelompok muda profesional NU banyak yang bekerja di korporasi, perusahaan rintisan global atau konsultan konsultan global. "Banyak sekali, perlu punya naungan dan wadah yang kuat di organisasi PBNU untuk mendukung inovasi inovasi tersebut, NU perlu mempunyai sentra-sentra inkubator inovasi yang sangat efektif," tambah Presiden.

Presiden Bayangkan NU Miliki Basis Data Digital

Presiden membayangkan, NU kelak memiliki basis data digital, menggunakan teknologi blockchain dalam penyimpanan data digital, hingga kecerdasan buatan atau artificial intelligence lainnya.

"Situasi dunia yang serba baru menuntut hadirnya cara-cara baru yang kreatif. Perubahan yang cepat akibat revolusi industri dan juga pandemi, menuntut cara-cara baru yang inovatif, modernisasi, digitalisasi, otonomasi tak mungkin lagi bisa dihindari. Saya membayangkan beberapa waktu ke depan, NU memiliki database jamaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital," tutur Presiden.

Presiden menilai sangat memungkinkan bagi NU memakai teknologi blockchain, serta kecerdasan buatan lain karena NU memiliki sumber daya manusia yang sangat baik. "Sangat mungkin,memakai blockchain, artificial inteligence, memakai machine learning dan lain-lain, sangat memungkinkan. Karena NU memiliki SDM-SDM yang sangat baik dan mengerti mengenai hal ini," ujar Presiden.

Kepala Negara juga membayangkan NU mempunyai marketplace andal yang menjadi tempat bagi produsen dan konsumen NU bertransaksi secara praktis, serta memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global.

"Saya membayangkan ini dalam waktu segera, NU mempunyai platform edutech, yang juga mempunyai platform learning management system yang andal, yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog dan entrepreneur dimana pun dan kapan pun secara mudah dan murah," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan bahwa dirinya kenal dengan salah satu ahli teknologi informasi yang kini tinggal di Singapura. Orang itu tidak lain adalah warga NU, Ainun Najib.

Menurut Presiden, Ainun Najib akan mampu membantu NU memiliki basis data digital dan lainnya. "Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura, sudah lama, tujuh tahun lalu saya kenal. `Ngerjain` ini semuanya, apa pun bisa. Masih muda sekali, namanya mas Ainun Najib. NU," ucap Presiden.

Presiden berseloroh, gaji Ainun di Singapura sangat besar, dan kemungkinan harus dibayar lebih besar jika diminta bekerja di Indonesia. Namun Presiden meyakini, jika para Kiai NU yang meminta langsung kepada Ainun Najib, maka yang bersangkutan akan bersedia dibayar berapa pun.

KEYWORD :

Presiden Joko Widodo NU Generasi Z Peran Besar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :