Jum'at, 26/04/2024 13:03 WIB

Kebijakan Ekonomi Makro dan Fiskal Indonesia 2021, Dapat Apresiasi Dunia

IMF mengapresiasi keberhasilan pengendalian Covid-19 di Indonesia yang membawa Indonesia ke pemulihan ekonomi yang cepat.

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia di Jakarta Pusat. (Jurnas/Humas Kemenkeu)

Jakarta, Jurnas.com - Strategi pengelolaan kebijakan makro dan fiskal Indonesia dalam pengendalian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi mendapatkan apresiasi tinggi dari dunia. Dalam laporan sementara (Concluding Statement) misi Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Artikel IV yang dirilis hari Ini, Indonesia disorot sebagai negara yang cukup sukses dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan dan fiskal jangka menengahnya.

IMF mengapresiasi keberhasilan pengendalian Covid-19 di Indonesia yang membawa Indonesia ke pemulihan ekonomi yang cepat. Pemulihan lebih cepat menjadi dasar IMF menilai konsolidasi fiskal menuju defisit APBN paling tinggi 3% PDB di Tahun 2023 sebagai langkah yang tepat. IMF memandang kebijakan ini membawa Indonesia semakin kredibel di mata pelaku pasar”, jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI, Febrio Kacaribu.

Dalam laporan sementara IMF ini, mereka memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 5.6% di tahun 2022 dan menguat ke 6.0% pada tahun 2023. Namun, tetap menyarankan untuk waspada atas peningkatan sejumlah risiko eksternal, seperti gelombang baru penyebaran Covid-19, meningkatnya tekanan inflasi global, pengetatan pasar keuangan global.

Efektivitas kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi juga dinilai berhasil mendorong menguatnya aktivitas perekonomian, sehingga dapat mengangkat kinerja APBN 2021. Pendapatan negara meningkat tinggi, terutama disumbang meningkatnya kinerja penerimaan perpajakan jika dibandingkan dengan target penerimaan perpajakan 2021.

Hal ini menyebabkan defisit APBN dapat ditekan hingga 4,65% PDB, lebih rendah dibandingkan target awal sebesar 5,7% PDB. Selain itu pemulihan ekonomi yang positif juga diperoleh dari utang yang terjaga dalam tingkat yang aman dan terkelola dengan baik.

Sebagai informasi tambahan, Concluding Statement merupakan laporan berisi penilaian kondisi terkini ekonomi nasional dan rekomendasi kebijakan yang ditawarkan oleh IMF berdasarkan pendalaman yang dilakukan oleh Tim Article IV IMF melalui rangkaian pertemuan dengan otoritas terkait.

KEYWORD :

Kemenkeu Kebijakan Makro dan Fiskal IMF Febrio Kacaribu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :