Sabtu, 27/04/2024 01:43 WIB

Airlangga Dianggap Gagal, Pengurus di Daerah Serukan Munaslub Golkar

Publik menunggu kebijakan dan manuver radikal

Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar

Jakarta, Jurnas.com - Desakan agar digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) bergema di daerah lantaran  kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar dinilai tak sesuai ekspektasi alias gagal.

Salah satunya pengurus daerah yang menyerukan Munaslub Partai Golkar adalah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah yang menyebut Airlangga tidak mampu merealisasikan visi misi yang diamanatkan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta pada 2017.

Ketua Golkar Kecamatan Dondo, Tolitoli Kasir Munding, misalnya mengingatkan bahwa slogan Suara Golkar, Suara Rakyat dimunculkan beberapa tahun lalu. Kemudian diaktualisasikan dalam visi terwujudnya masyarakat bersatu, berdaulat, modern, damai, sejahtera, adil makmur, beriman dan berakhlak, serta berkesadaran hukum.

Lalu, diwujudkan melalui misi pembangunan yang berkeadilan, pemerintahan yang baik dan efektif, berwibawa, demokratis, dan bersih dari KKN.

"Namun, suara rakyat dan perintah visi misi Golkar yang dipanggulkan di pundak Airlangga itu ternyata hanya fatamorgana, retorika belaka," tegas Kasir Munding, dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/1).

"Padahal, publik menunggu kebijakan dan manuver radikal, paling tidak tampakkan bahwa era kepemimpinan hasil Munaslub 2017 itu beda dengan pendahulunya,” tegasnya.

Kasir menyatakan demikian karena Partai Golkar selalu meraih capaian yang menggembirakan dalam beberapa pemilihan umum (pemilu), sebagai buah atas kepekaan pada segala masalah masyarakat. Namun, citra Golkar belakangan ini dinilainya terus menurun di tangan Airlangga Hartarto.

"Golkar tidak lagi aspiratif, sejumlah kebijakan kerap keluar dari cita-cita, tak terkecuali pemberantasan tabiat KKN, lantaran terjerumus dalam kerja-kerja oligarki asing yang terbiarkan mengangkangi, mengeksploitasi, mengeruk kekayaan alam sebagai sumber kehidupan rakyat hingga ke pelosok desa," bebernya.

Kasir pun sependapat dengan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang menilai Airlangga mengkhianati Tujuh Janji Golkar Bersih. Ketujuh janji itu adalah bersih KKN dan kasus hukum lainnya serta bersih dari konflik internal yang berlarut-larut.

"Menyaksikan realitas ini, kapasitas saya sebagai pimpinan Kecamatan Dondo sangat risau dengan elektabilitas Golkar dan kepemimpinan Ketum Airlangga yang hari ini terjun bahkan semakin memburuk," ujarnya.

Demi keselamatan bangsa, khususnya Kabupaten Tolitoli, maka Kasir berharap Golkar Tolitoli segera mendorong Munaslub guna kembalikan suara rakyat dari belenggu oligarki.

Kasir menilai Munaslub diperlukan untuk mencari figur ketua umum baru yang dapat mengembalikan marwah dan citra Partai Golkar.

"Pada dua tahun terakhir, citra `bau` Golkar tidak ada penyembuhan, malah eksistensinya tambah rusak. Belum lagi partai ini masih distigmakan sebagai partai korup karena terindikasi dikendalikan para oligarki yang memanfaatkan legitimasi partai bagi `syahwat pundi` mereka bukan untuk kesejahteraan masyarakat seperti diamanatkan visi misi Golkar," tutup Kasir.

KEYWORD :

Airlangga Hartarto Munaslub Partai Golkar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :