Jum'at, 17/05/2024 18:52 WIB

Bahas Pengeboran Sumur di Utara Sumatra, SKK Migas Kumpulkan KKKS

Dwi menyampaikan bahwa migas akan semakin dibutuhkan di tengah tantangan yang ada seperti energi baru terbarukan dan penurunan emisi karbon yang merupakan komitmen dunia terhadap Persetujuan Paris.

Forum pertemuan SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan vendor lokal Sumatera Bagian Utara bahas rencana kerja pengeboran sumur pengembangan sepanjang tahun 2022 di Pekanbaru, Riau, Selasa. (HO-SKK Migas)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan wilayah Sumatra Bagian Utara merupakan kontributor pengeboran sumur pengembangan terbesar untuk tahun ini, karena total pengeboran yang direncanakan mencapai 563 sumur.

"Tahun 2022 adalah titik balik mulai meningkat kembali produksi migas nasional. Melihat apa yang dipresentasikan oleh KKKS di wilayah Sumatra Bagian Utara, maka kami semakin optimis terhadap pencapaian tahun 2022," kata Dwi dalam pernyataannya tertulisnya di Pekanbaru, Riau, diterima Selasa (4/1).

Dalam forum itu, Dwi menyampaikan bahwa migas akan semakin dibutuhkan di tengah tantangan yang ada seperti energi baru terbarukan dan penurunan emisi karbon yang merupakan komitmen dunia terhadap Persetujuan Paris.

Menurutnya, optimisme ini dilandasi oleh target 1 juta barel per hari sudah menjadi target nasional dan tidak hanya target SKK Migas-KKKS.

"Pemerintah sudah sangat friendly dan menjaga tingkat keekonomian investasi hulu migas. Ini harus dimanfaatkan oleh pelaku usaha hulu migas," ujar Dwi.

"Persetujuan atas insentif dalam rangka meningkatkan keekonomian yang diberikan Pemerintah akhir-akhir ini menunjukkan komitmen kuat untuk dukungannya terhadap industri hulu migas," tambahnya.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan jika ada upaya pengurangan emisi karbon dioksida, maka terbuka untuk dilakukan kembali menghitung keekonomian dengan kondisi yang ada dan mendapatkan insentif.

Adapun bila ada isu asing keluar dari Indonesia, maka menjadi kesempatan bagi pemain lokal hulu migas untuk meningkatkan investasinya.

“Tentu saja multiplier effect industri hulu migas terhadap perekonomian nasional dan daerah harus dijaga dan ditingkatkan, termasuk untuk vendor lokal," pesan Dwi.

Pada kegiatan pertemuan dengan KKKS Sumatra Bagian Utara terdapat pula pertemuan dengan vendor lokal. Kegiatan ini adalah langkah untuk peningkatan investasi dan produksi migas nasional memberikan efek berganda bagi pengusaha nasional dan daerah.

KEYWORD :

Dwi Soetjipto. SKK Migas Emisi Karbon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :