Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil memberikan keterangan pers Satu Tahun Kinerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Jakarta, Senin 27 Desember 2021. (Foto: Supianto/Jurnas.com)
JAKARTA, Jurnas.com - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan massalisasi alat mesin pertanian (alsintan) melalui program Taksi Alsintan tahun 2022.
"Ternyata ada pengalaman Pak Menteri zaman dulu waktu bupati beliau di Goa pernah ditaksikan alsintan atau disewakan. Jadi, orang bisa pesan by android atau telepon," kata Ali Jamil saat memberikan keterangan pers Satu Tahun Kinerja Direktorat Jenderal PSP, Jakarta, Selasa (27/12).
Ali Jamil mengatakan, program Taksi Alsintan tersebut, sudah disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Program Alsintan yang sekarang menarik yang sudah disampaikan Bapak Menteri ke Jokowi itu adalah Taksi Alsintan. Taksi Alsintan ini maksudnya bagaimana massalisasi Alsintan," ujar Ali Jamil.
Dikatakan Ali Jamil, massalisasi alsintan melalui program brigade alsintan dan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) masih sangat kurang untuk mendongkrak level mekanisasi pertanian di Indonesia yang tertinggal dari negara Amerika Serikat (AS), dan Jepang.
"Tahun 2022 besok insyallah akan bergerak cepat. Besok Rakornas PSP kita akan bertanda tangan komitmen antara pengelola Taksin Alsintan bersama pembiyaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR)," jelas Ali Jamil.
Ali Jamil mengatakan, Himpunan Bank-Bank Negara (HIMBARA) baik BNI, Mandiri, maupun BRI sudah membubuhkan komitmen untuk membiayai melalui KUR untuk program Taksi Alsintan.
"Dalam hitungan kita satu unit Taksi Alsintan itu untuk coverage areanya 150 hektare itu sekitar Rp 1,8 miliar. Itu nanti ada alsintan roda dua, roda empat, mesin pompa air, combine harvester, dan alsintan lainnya," ujar dia.
Program Taksi Alsintan ini, kata lulusan Doctor of Philosophy dari Dept of Soil Science, UPLB, Los Baños, Philippines terbilang unik karena tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dia menargetkan untuk tahun 2022, satu kabupaten ada dua unit Taksi Alsintan. Dengan begitu, harap dia, massalisasi percepatan level menakinasi Indonesia bisa melonjak ke depannya di atas lima atau bahkan 10.
"Kita masih jauh dari AS dan Jepang. Artinya jumlah alat yang bergerak di suatu luasan tertentu katakalah satu hektare sawah ada 5 alsintan, mungkin satu traktor roda dua, traktor roda empat, dan mesin pompo air. Kira-kira itu maknanya level mekanisasi kita," kata dia.
KEYWORD :PSP Kementan Massalisasi Alat Mesin Pertanian Taksi Alsintan