Kamis, 25/04/2024 15:29 WIB

Peran Generasi Muda Indonesia Semakin Vital di Era Disrupsi Teknologi

Anak muda sebagai pemilik zaman harus menguasai internet, data, dan algoritma

Webinar bertajuk Muda, Kreatif dan Digitalisasi digelar DPR dan Kemenkominfo, Kamis (14/10/2021)

Jakarta, Jurnas.com - Disrupsi teknologi merupakan keniscayaan seiring terjadinya inovasi dan perubahan secara fundemental dapan tata cara dan pola interaksi kehidupan masyarakat.

Cara lama berganti cara baru, dan dalam kaitan inilah, dibutuhkan peran para generasi muda dan milenial yang dianggap sebagai pelopor masyarakat digital Indonesia.

Demikian mengemuka dalam webinar bertajuk Muda, Kreatif dan Digitalisasi yang diselenggarakan DPR bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Jakarta, Kamis (14/10).

Webinar via zoom itu diikuti 150 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid sebagai keynote speaker, Dosen Vokasi UI, Dr Devie Rahmawati dan Content Creator, Nabila Gardena.

Menurut Meutya Hafid, di era revolusi industri 4.0, anak muda harus memanfaatkan enabler technology yang inovatif dan menciptakan nilai tambah drone, artificial intelegence, big data analysis, cloud dan teknologi lainnya.

"Anak muda sebagai pemilik zaman harus menguasai berbagai pengetahuan baru yang berhubungan dengan internet, data dan algoritma, yang menjadi penentu umat manusia di masa mendatang," ujarnya.

Ia mengatakan DPR terus mendorong pemerintah untuk mempercepat berbagai upaya dalam membangun literasi digital sehingga menjadi upaya perubahan kultur dan attitude masyarakat dalam percepatan transformasi digital.

Sementara itu, akibat pandemi masyarakat Indonesia maupun dunia hidup menjadi manusia amphibi yang dapat hidup di dua dunia nyata dan maya, semua serba digital.

Devie Rahmawati, dosen vokasi Universitas Indonesia menyebut, dunia digital seharusnya menjadi berkah bukan bencana bagi kita semua maka dari itu sebagai dasarnya membutuhkan etika yang mengatur perilaku baik dan buruk.

"Komunikasi menjadi penting ketika sedang berinteraksi di dua dunia itu. Sama halnya dengan dunia nyata pada dunia digital kunci kesuksesan hidup adalah komunikasi yang beradab dan bermartabat," ujarnya.

Adapun Content Creator, Nabila Gardena mengatakan media sosial saat ini bukan lagi sebagai media untuk bersosialisasi. Media sosial kata Nabila, malah sudah menjadi gaya hidup di masyarakat.

"Medsos sudah menjadi life style di masyarakat. Dulu orang cuma bisa beriklan di televisi atau media luar ruang seperti bilboard. Saat ini dengan adanya disrupsi teknologi, semua orang beralih ke medsos," ujarnya.

Apalagi kata Nabila, media sosial punya banyak kelebihan seperti halnya mudah untuk melakuan promosi atau branding produk yang dijual dengan cost yang hemat dengan pendekatan soft marketing.

KEYWORD :

anak muda disrupsi teknologi Meutya Hafid Komisi I DPR Kemenkominfo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :