Jum'at, 19/04/2024 19:03 WIB

Peneliti Senior LIPI Ingatkan Risiko Jika Densus 88 Dibubarkan

Meski begitu, dia memberikan peringatan secara tegas, apabila lembaga yang didirikan sejak tahun 2003 itu dibubarkan, maka potensi ancaman teror akan terjadi dimana-mana.

Peneliti senior LIPI, Hermawan Sulistyo pada diskusi Densus 88; Penanganan Terorisme dan Narasi Islamofobia, Kamis (14/10).

JAKARTA, Jurnas.com - Politisi dari Parta Gerindra, Fadli Zon, sempat mengusulkan pembubaran Dentasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror  dalam cuitannya beberapa waktu lalu. Peneliti senior LIPI, Hermawan Sulistyo mengaku tidak masalah jika dibubarkan.

Meski begitu, dia memberikan peringatan secara tegas, apabila lembaga yang didirikan sejak tahun 2003 itu dibubarkan, maka potensi ancaman teror akan terjadi dimana-mana.

"Kalau mau dibubarkan, saya sarankan bubarin aja. Nanti kalau ada bom di rumahnya Fadli Zon biar tau dia," kata dia pada diskusi`Densus 88; Penanganan Terorisme dan Narasi Islamofobia`, Kamis (14/10).

 

Dia menyatakan, sejauh ini mekanisme operasi penangkapan yang dilakukan Densus 88 tidak sembarangan. Bahkan proses yang dilakukan Densus. Dia menyayangkan kurangnya kepiawaian pihak kepolisian dalam menyosialisasikan kepada publik terkait upaya yang sudah dilakukan.

"Jadi, itu saja bubarin bubarin aja, tapi kalau ada bom ya jangan mengeluh kalau negara kita nantinya seperti Suriah," tukasnya.

Di tempat yang sama, bekas mantan Narapidana kasus Terorisme, Kamaludin mengatakan awalnya sangat membenci keberadaan Densus 88 Antiteror lantaran kelompoknya dijadikan target operasi penangkapan.

Namun kini, Kamaludin balik mengapresiasi peran Densus 88 dibalik operasi pemberantasan kasus-kasus terorisme. Keberadaan Densus 88 patut disyukuri oleh umat Islam.

"Wajar dulu saya mentargetkan Densus 88, karena mereka mengincar terorisme. Maka, kita juga mengincar densus 88. Densus 88 adalah peran yang harus disyukuri oleh umat di Islam di Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM) Syukron Jamal menyayangkan narasi usulan pembubaran Densus 88. Menurut dia, keberadaan Densus 88 sangat penting terutama dalam menangani pencegahan paham-paham radikal.

"Tudingan bahwa penanganan Densus 88 terkait Islamofobia sangat berbahaya dan perlu diluruskan, ini sangat disayangkan. Densus 88 masih sangat penting perannya," ujar Syukron.

Menurutnya tudingan Densus 88 harus dibubarkan pun dinilai terlalu berisiko. dia menegaskan narasi tersebut tampak tendensius dan tidak bisa dilihat dalam salah satu sudut pandang kasus saja.

KEYWORD :

Hermawan Sulistyo Densus 88 Fadli Zon




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :