Antrian vaksinasi Covid-19 di Korea Selatan (Foto: Reuters)
Seoul, Jurnas.com - Korea Selatan membentuk panel guna merumuskan strategi untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, di tengah upaya pemerintah menyetop berbagai pembatasan virus corona, dan membuka kembali perekonomian pasca meningkatnya vaksinasi.
Pemerintah Seoul ingin melonggarkan pembatasan bagi warga yang sudah divaksinasi sepenuhnya, sembari mendorong pasien Covid-19 tanpa gejala dan ringan berusia di bawah 70 tahun untuk tetap tinggal di rumah.
Pemerintah juga akan fokus pada jumlah rawat inap dan kematian alih-alih kasus harian baru. Bahkan kasus baru rencananya tidak akan dipublikasikan di media massa.
"Kami akan mengubah Covid-19 menjadi penyakit menular yang terkendali dan tidak lagi takut akan hal yang tidak diketahui, dan mengembalikan rutinitas lengkap kepada warga," kata Perdana Menteri Kim Boo-kyum pada pertemuan komite pertama panel pada Rabu (13/10) dikutip Reuters. Dia menambahkan bahwa masker tetap wajib dikenakan.
Korea Selatan tidak pernah memberlakukan penguncian penuh, tetapi berada di bawah pembatasan jarak sosial yang paling ketat sejak Juli.
Kebijakan ini termasuk pembatasan jam operasional untuk restoran, kafe, sauna, dan pusat kebugaran dalam ruangan, serta pertemuan lebih dari dua orang setelah pukul enam sore.
Untuk diketahui, Korsel mencatatkan rawat inap dan kematian pada tingkat yang cukup rendah, yaitu 359 kasus parah dan tingkat kematian 0,78 persen per Selasa (12/10) kemarin.
Tes Rudal Korea Utara Bahayakan Pelayaran
Negara ini melaporkan 1.584 kasus Covid-19 baru pada Selasa (12/10) kemarin, dan mencatat total 335.742 infeksi dan 2.605 kematian.
KEYWORD :Korea Selatan Hidup Berdampingan Kasus Covid-19 Pembatasan Sosial